Baricitinib dan Kortikosteroid, Dua Obat Covid-19 yang Disebut WHO Efektif Lawan Varian Omicron

Jum'at, 14 Januari 2022 | 09:14 WIB
Baricitinib dan Kortikosteroid, Dua Obat Covid-19 yang Disebut WHO Efektif Lawan Varian Omicron
Ilustrasi Obat. (istockphoto.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penggunaan obat Covid-19 baru untuk penanganan pasien virus corona. Ada dua obat yang dibuat oleh perusahaan farmasi Eli Lilly, yaitu GlaxoSmithKline dan Vir Biotechnology.

Pilihan obat itu ditambahkan untuk menyikapi temuan varian omicron yang dapat menular dengan cepat juga membuat banyak terapi tidak efektif.

Data WHO tercatat bahwa varian omicron telah diidentifikasi di 149 negara. Penyebaran itu dinilai lebih cepat dibandingkan ketika delta pertama kali teridentifikasi sebagai varian dominan di beberapa negara.

WHO merekomendasikan baricitinib Lilly, dijual dengan merek Olumiant, untuk pasien dengan Covid-19 dengan kondisi parah. Obat dapat dikombinasikan dengan kortikosteroid, sambil dilakukan terapi antibodi GSK-Vir, secara kondisional, untuk pasien dengan gejala sedang. 

Baca Juga: Liburkan Pekerja, Kota Tianjin Lakukan Tes COVID-19 Massal untuk 14 Juta Penduduk

Ilustrasi obat. (Elements Envanto)
Ilustrasi obat. (Elements Envanto)

Sejauh ini, terapi antibodi monoklonal GSK-Vir masih menjadi satu-satunya yang menunjukkan efektivitas melawan varian omicron dalam pengujian laboratorium. 

Sementara perawatan serupa dari Eli Lilly and Co dan Regeneron Pharmaceuticals menawarkan perlindungan yang lebih rendah dalam tes tersebut.

Para ahli WHO mencatat, efektifitas perawatan antibodi monoklonal, senyawa yang dihasilkan laboratorium yang meniru pertahanan alami tubuh, terhadap varian baru seperti omicron masih belum pasti.

Pedoman WHO, yang diterbitkan dalam British Medical Journal, juga tercatat bahwa bukti baricitinib meningkatkan kesembuhan dan mengurangi kebutuhan akan bantuan ventilator, tanpa peningkatan efek samping yang berarti.

Baca Juga: Varian Omicron Merajalela, 89 Orang Meninggal dalam 24 Jam di Bulgaria

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI