Suara.com - Kota Tianjin di China melakukan upaya ekstrem untuk mencegah penyebaran varian Omicron yang semakin masif.
Mengutip ANTARA, kota Tianjin akan memberikan libur setengah hari bagi pekerja untuk bisa mengikuti tes COVID-19 secara massal bagi 14 juta penduduknya.
Kota yang berjarak 100 km dari Beijing itu melaporkan 33 kasus lokal dengan gejala terkonfirmasi pada Selasa (11/1), naik dari 10 kasus pada hari sebelumnya, menurut data nasional.
Produsen mobil Jepang Toyota mengatakan kegiatan di pabriknya di Tianjin telah dihentikan sementara sejak Senin (10/1) karena para pemasoknya harus mengikuti peraturan soal tes massal tersebut.
Baca Juga: Varian Omicron Merajalela, 89 Orang Meninggal dalam 24 Jam di Bulgaria
Di Provinsi Henan, Kota Anyang yang sudah menemukan kasus Omicron melaporkan 65 kasus lokal dengan gejala pada Selasa. Angka tersebut melonjak dari hanya dua kasus pada hari sebelumnya.
Wakil perdana menteri Sun Chunlan saat mengunjungi Henan mengatakan Omicron membawa tantangan bagi upaya pengendalian virus corona di kota tersebut.
Para pejabat harus "terus meningkatkan efisiensi pengujian dan penyelidikan epidemiologis dan mengadopsi langkah-langkah pengendalian ketat di tingkat komunitas," kata dia seperti dikutip kantor berita resmi Xinhua, Selasa malam.
Jumlah kasus di Tianjin dan Anyang terbilang kecil jika dibandingkan dengan wabah di banyak negara lain, tetapi total kasus Omicron di kedua kota itu belum diketahui.
Tianjin menerapkan kebijakan yang membuat warganya lebih sulit untuk meninggalkan kota. Sedangkan Anyang memerintahkan penduduk untuk tetap berada di dalam ruangan selama tes massal digelar, kecuali untuk melakukan tugas penting atau menjalani tes.
China secara efektif masih menjalankan kebijakan "nol-COVID". Negara itu sedang berupaya keras untuk mencegah penyebaran varian Omicron yang sangat menular, menjelang liburan Tahun Baru Imlek akhir bulan ini dan perhelatan Olimpiade Musim Dingin di Beijing mulai 4 Februari.
China daratan pada Selasa melaporkan 166 kasus lokal dengan gejala, naik dari 110 kasus yang tercatat sehari sebelumnya.
Tidak ada kematian baru yang dilaporkan pada hari itu, sehingga total kematian terkait COVID-19 masih 4.636 jiwa selama pandemi.
Hingga 11 Januari, China daratan memiliki 104.189 kasus bergejala terkonfirmasi, termasuk kasus penularan lokal dan kasus dari luar negeri.