Seberapa Banyak Anda Berkeringat? Waspadai Gejala Penyakit Parkinson!

Kamis, 13 Januari 2022 | 20:51 WIB
Seberapa Banyak Anda Berkeringat? Waspadai Gejala Penyakit Parkinson!
Ilustrasi keringat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Parkinson adalah penyakit yang disebabkan oleh hilangnya sel-sel saraf di otak. Penyakit ini memang tidak menyebabkan kematian secara langsung, tetapi bisa membuat orang rentan terhadap infeksi yang mengancam jiwa.

Meskipun tidak ada obat untuk penyakit Parkinson, perawatan kesehatan yang tersedia bisa mengurangi gejala dan mempertahankan kualitas hidup.

Gejala penyakit Parkinson pun cukup bervariasi antar pasien dan terkadang penyakit ini cukup sulit dideteksi oleh tenaga medis.

Karena itu, pasien perlu mengunjungisi spesialis gangguan gerakan jika Anda merasa menderita penyakit Parkinson. Sebab, gejala Parkinson sangat sulit terdeteksi dan cenderung terabaikan.

Baca Juga: Ahli: Semprotan Hidung Mampu Tangkal Virus Corona Covid-19 hingga 8 Jam

"Orang dengan Parkinson terkadang memiliki masalah dengan kulit mereka dan seberapa banyak atau sedikit mereka berkeringat," kata Parkinson's UK dikutip dari Express.

Ilustrasi parkinson (shutterstock)
Ilustrasi parkinson (shutterstock)

Beberapa orang mungkin hanya mengalami gejala ringan dan ada pasien lainnya yang mungkin mengalami gejala lebih parah hingga mengganggu aktivitasnya.

Ada pula pasien Parkinson yang mengalami gejala berupa berkeringat. Gejala ini bisa disebabkan oleh beberapa hal.

Pertama, Parkinson dapat menyebabkan masalah pada bagian sistem saraf yang mengontrol keringat. Parkinson's UK menunjukkan bahwa penyakit ini dapat menyebabkan keringat berlebih (hiperhidrosis), yang cenderung terjadi jika efek obat Parkinson Anda hilang.

“Kadang-kadang, penderita Parkinson juga bisa mengalami keringat di malam hari. Berkeringat berlebihan juga dapat terjadi dalam keadaan aktif atau obatnya sedang bekerja baik, terutama bila Anda menderita diskinesia," jelasnya.

Baca Juga: Polusi Udara Tingkatkan Risiko Penularan Virus Corona Covid-19, Ini Sebabnya!

Karena beberapa orang dengan Parkinson mungkin memiliki indra penciuman yang berkurang, mereka mungkin tidak menyadari bau badannya sendiri.

Orang dengan Parkinson juga dapat menghasilkan lebih banyak sebum (zat berminyak yang melindungi dan menjaga kulit tetap kenyal) dari biasanya.

Kondisi ini dapat menyebabkan kulit Anda menjadi berminyak dan berkilau, terutama pada wajah dan kulit kepala Anda.

Sebum yang berlebihan bisa menyebabkan dermatitis seboroik, sehingga kondisi ini sangat umum terjadi pada penderita Parkinson.

Dermatitis seboroik bisa berdampak pada kulit kepala, wajah, telinga, dada, lipatan dan lipatan kulit yang meninggalkan bercak merah, bersisik, ruam, peradangan, kemerahan, dan kepekaan.

Di sisi lain, beberapa pasien Parkinson mungkin tidak cukup berkeringat di beberapa bagian atau seluruh tubuh.

Kondisi ini disebabkan oleh hipohidrosis dan cenderung merupakan efek samping dari jenis obat Parkinson yang disebut antikolinergik.

Tidak cukup berkeringat dapat menyebabkan Anda kepanasan dan membahayakan hidup Anda. Jadi, konsultasikan dengan dokter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI