Suara.com - Varian Omicron memang terlihat hanya menyebabkan gejala ringan. Tetapi, varian Omicron juga bisa meninggalkan beberapa gejala jangka panjang yang melemahkan penderitanya.
Pada dasarnya, gejala varian Omicron ini suli diidentifikasi karena mirip dengan penyakit musiman lainnya, seperti flu biasa.
Gejala virus corona varian Omicron sendiri bisa berupa fisik dan emosional, tetapi untungnya ada cara yang bisa membantu mengidentifikasinya lebih baik.
Serangkaian studi menunjukkan bahwa varian Omicron memicu gejala yang lebih ringan daripada varian virus corona lainnya. Sebuah data menunjukkan bahwa risiko rawat inap akibat varian Omicron ini 50 sampai 70 persen lebih rendah.
Baca Juga: Apa Itu Hoarding Disorder? Kenali Tanda-Tanda dan Bahaya Kebiasaan Buruk Berikut Ini
Para ahli kesehatan pun berulang kali mengatakan suntikan booster vaksin Covid-19 bisa menjadi perlindungan terbaik untuk mencegah varian Omicron.
Namun dilansir dari The Sun, ada beberapa gejala Long Covid-19 yang perlu diwaspadai penderita varian Omicron, seperti:
- Kelemahan otot dan seni kaku
- Kelelahan ekstrim dan kekurangan energi
- Mobilitas yang berkurang
- Sesak napas
- Pembentukan dahak
- Kebugaran fisik yang lebih lemah
- Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan
- Kurangnya indera penciuman atau rasa
- Masalah perut, termasuk mulas, diare dan muntah
- Kesulitan menelan
Di sisi lain, beberapa orang juga mengalami beban mental dan emosional akibat virus corona Covid-19, seperti:
- Masalah tidur
- Kabut mental, seperti pelupa
- Perubahan suasana hati mendadak
- Depresi atau kecemasan
- Mimpi buruk
- Gangguan stres pascatrauma
- Kebingungan atau delirium