Suara.com - Anak yang memiliki tubuh pendek sering disebut mengalami stunting atau gangguan pertumbuhan. Sehingga banyak orang dengan tubuh pendek seringkali mendapat stereotipe bahwa ia mengalami stunting.
Tapi, apakah anak dengan tubuh pendek sudah pasti mengalami stunting? Menjawab pertanyaan tersebut, Dokter Spesialis Anak dr. Aditya Suryansyah mengatakan, anak yang punya tubuh pendek dan dikaitkan dengan stunting sering disalahartikan.
“Ini yang sering salah kaprah di mana anak punya tubuh pendek disebut dengan stunting. Padahal, pendek itu merupakan suatu pengamatan kurva pertumbuhan di bawah minus 2 standar diferensiasi,” ungkapnya dalam acara Radio Kesehatan Tubuh Anak Pendek, Apakah Ini Merupakan Tanda Gangguan Pertumbuhan? Kamis (13/1/2022).
“Sedangkan yang disebut stunting, itu gangguan pertumbuhannya. Jadi stunting itu pasti pendek, tapi pendek belum tentu stunting. Dan harus diingat itu,” lanjut dr. Aditya.
Baca Juga: Kasus Stunting Selama 2021 di Jatim, Bangkalan Tertinggi Kota Mojokerto Terendah
Ia menambahkan, jika mengamati seseorang lewat tubuh pendeknya, maka status yang dimilikinya adalah tubuh pendek. Namun, ia menegaskan bahwa tubuh anak yang pendek bukan karena mengalami stunting.
“Itu belum tentu, dan bisa jadi kurva pertumbuhannya normal, atau perawakan keluarganya pendek-pendek. Jadi pendeknya sesuai dengan potensi keluarganya,” tambahnya.
“Tapi kalau masalah stunting, memang tubuhnya pendek. Tapi ada faktor lainnya, seperti kurang gizi secara kronis, atau adanya penyakit kronis. Jadi karena penyakit kronisnya bertahun-tahun, otomatis tubuhnya jadi pendek,” tutur dr. Aditya.
“Sedangkan pendek karena genetik, itu justru bisa jadi normal. Pertumbuhan normal dan perawakannya normal,” pungkas dr. Aditya.
Baca Juga: Banyak Jajanan Anak Tak Penuhi Syarat Keamanan Pangan, Ini yang Bisa Ibu Lakukan