Suara.com - Polisi menangkap musisi muda Ardhito Pramono karena penyalahgunaan narkoba jenis ganja pada Rabu (12/1/2022) dini hari di kediamannya di i kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
"Pemeriksaan kesehatan hasil awal cek urine yang kita lakukan yang bersangkutan positif ganja," ungkap Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo.
Dari sekian banyak jenis narkoba, ganja merupakan yang paling banyak digunakan oleh remaja dan dewasa muda, menurut laman The Recovery Village, salah satu pusat rehabilitasi di AS.
Banyak orang beralasan menggunakan ganja untuk menenangkan diri. Padahal, efek mabuk dari ganja dapat bervariasi secara signifikan pada masing-masing orang.
Baca Juga: Ardhito Pramono Ditangkap Terkait Penyalahgunaan Ganja, Kini Masih Diperiksa Polisi
Bagi sebagian orang, dampaknya mungkin minimal dan hanya membuat mereka merasa santai. Sementara yang lain mungkin mengalami pengalaman sensorik.
Tetapi, perasaan menyenangkan tersebut tidak berlaku untuk semua orang. Beberapa dari mereka mengalami kecemasan, rasa panik, paranoia, atau halusinasi, saat menggunakan ganja.
Jika seseorang menelan ganja dalam makanan atau minuman, biasanya dibutuhkan waktu lebih lama untuk merasakan efeknya karena proses memasuki aliran darah melalui perut lebih lambat daripada melalui paru-paru.
Di sisi lain, kita juga dapat mengetahui apakah seseorang sedang menggunakan ganja atau tidak dari penampilannya. Tanda penyalahgunaannya adalah mata merah, waktu reaksi tertunda dan nafsu makan meningkat, terutama yang manis.
Sayangnya, banyak orang merasa penggunaan ganja bukanlah sebuah masalah. Padahal, penggunaan ganja secara terus-menerus dapat berpotensi menyebabkan masalah kejiwaan, seperti gejala psikotik secara tiba-tiba.
Baca Juga: Ardhito Pramono Ditangkap Polisi Terkait Kasus Ganja