Suara.com - Pemerintah China tengah mengalami dilema terkait lockdown alias penguncian wilayah, akibat melonjaknya kasus COVID-19.
Penyebaran kasus positif COVID-19 varian Omicron di China makin meluas sehingga memunculkan rumor Kota Beijing bakal mengalami penguncian selama perhelatan akbar Olimpiade Musim Dingin atau Winter Olympic.
Jika pada pekan lalu kasus Omicron ditemukan di Kota Tianjin yang bertetangga dengan Beijing, maka varian serupa ditemukan di Provinsi Henan pada Senin (10/1).
Awalnya di Kota Anyang, Provinsi Henan, hanya ditemukan dua kasus Omicron dengan pola penularan yang sama dengan di Kota Tianjin tiba-tiba meningkat menjadi 84 kasus yang semuanya bergejala ringan, tulis media China, Selasa.
![Seorang warga berjalan di jalan saat salju turun di Beijing, China, Minggu (7/11/2021). [NOEL CELIS / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/11/07/83335-cuaca-ekstrem-di-beijing.jpg)
Tiga kasus COVID-19 varian Delta ditemukan di Kota Yuzhou dan Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, sehingga pada Senin (10/1) di China terdapat 110 kasus baru.
Sejak saat itu Kota Anyang yang dihuni lima juta jiwa penduduk dikarantina demikian pula dengan Kota Yuzhou dan Zhengzhou.
Kasus COVID-19 di Kota Xian, Provinsi Shaanxi, telah menembus angka 2.004, terbesar sejak wabah itu pertama ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.
Kementerian Transportasi China menginstruksikan penghentian sementara transportasi publik dari dan ke wilayah-wilayah berisiko tinggi.
Warga juga diimbau tidak melakukan perjalanan ke luar kota selama musim libur Tahun Baru Imlek.
Baca Juga: 4 Warga Positif Omicron, Wali Kota Tangsel Belum Terapkan Micro Lockdown: Transmisi Masih Terkendali
Kebijakan tersebut memunculkan rumor bahwa Kota Beijing akan dikunci selama Winter Olympic dan Paralympic berlangsung pada Februari mendatang.