Suara.com - Sebuah studi yang dilakukan terhadap tikus menemukan bahwa protein di bagian otak depan dapat memengaruhi keinginan orang-orang meminum alkohol.
Protein yang dinamakan Bmal1 ini terletak bagian otak depan, atau striatum, yang mengatur pengambilan keputusan dan persepsi penghargaan, lapor studi yang terbit di jurnal Nature Communications Biology.
Peneliti menjelaskan bahwa keberadaan gen Bmal1 memengaruhi konsumsi alkohol pada tikus jantan dan betina. Namun dengan cara dimorfisme seksual.
Hasilnya menunjukkan bahwa tikus jantan tanpa protein terlihat mengonsumsi lebih banyak alkohol daripada yang memiliki protein tersebut.
Baca Juga: Inilah yang Terjadi pada Tubuh Setelah Berhenti Minum Alkohol Selama Sebulan
Sebaliknya, tikus betina tanpa protein justru lebih sedikit mengonsumsi alkohol daripada tikus betina yang mempunyainya, lapor Medical Xpress.
Bmal1 juga merupakan elemen integral dalam nukleus suprachiasmatic, jam internal tubuh yang ditemukan di semua mamalia dan fungsinya untuk mengatur siklus tidur dan bangun.
Studi ini memperluas analisis tersebut dan memberikan bukti bahwa masalah ini terkait juga dengan perbedaan jenis kelamin.
"Kesimpulan utama yang dapat kita tarik dari ini adalah bahwa pada wanita, Bmal1 di striatum memberi risiko, karena mereka mengonsumsi lebih banyak alkohol ketika gen itu ada," kata peneliti Shimon Amir.
Ia melanjutkan, "Pada laki-laki, gen tersebut bersifat protektif, karena mereka minum lebih sedikit alkohol. Tampaknya gen ini memainkan peran kausal dalam pengendalian konsumsi alkohol dan memberikan kontribusi penting dalam perbedaan jenis kelamin dalam asupan alkohol."
Baca Juga: Dibanding Alkohol, Polda DIY Sebut Pil Koplo Lebih Berdampak pada Kemunculan Klitih
Para peneliti percaya penemuan ini dapat membantu dalam mengobati kecanduan pada manusia.