Usai Sembuh dari Covid-19, Ukuran Penis Pria Ini Menyusut

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Rabu, 12 Januari 2022 | 17:12 WIB
Usai Sembuh dari Covid-19, Ukuran Penis Pria Ini Menyusut
Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria berusia 30-an mengaku mengalami efek samping jangka panjang setelah terinfeksi Covid-19, yakni ukuran penis menyusut.

Dilansir dari Insider, ia mengaku ukuran penisnya "di atas rata-rata" sebelum terinfeksi Covid-19. Namun pada Juli 2021, ia harus menjalani rawat inap karena Covid-19 dan menyadari penisnya menyusut setidaknya 1 inci (2,54 cm).

Ia pun berpikir efek samping itu akan abadi. "Ini tampaknya karena kerusakan pembuluh darah, dan dokter saya tampaknya berpikir itu mungkin permanen," ujarnya pada episode terbaru How to Do It | Sex Advice with Stoya and Rick dari Slate.

Menurut ahli urologi, lebih banyak orang yang menemukan bahwa ereksi mereka dipengaruhi oleh infeksi Covid-19.

Baca Juga: Awal Tahun 2022, Kematian COVID-19 di Polandia Tembus 100.000 Jiwa

Memang, ada bukti bahwa Covid-19 dapat berdampak pada penis. Sebuah penelitian kecil yang diterbitkan pada Agustus 2021 menemukan beberapa orang yang menderita disfungsi ereksi setelah infeksi Covid-19 memiliki partikel virus di penis mereka. Penulis penelitian menulis bahwa infeksi mungkin membatasi aliran darah ke penis.

Orang dalam yang sebelumnya melaporkan infeksi Covid-19 telah dikaitkan dengan sirkulasi yang buruk dan pembekuan darah, terlihat pada pasien dengan Covid toes , stroke, dan gagal jantung.

Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)

Sebelumnya para peneliti menemukan partikel virus corona dalam sampel jaringan penis yang diambil dari dua mantan pasien Covid-19 yang menjadi impoten setelah infeksi mereka, yang terjadi enam dan delapan bulan sebelumnya.

Dikutip dari WebMD, studi lebih lanjut mengungkapkan bukti kerusakan pembuluh darah pada penis pasien Covid-19, dibandingkan dengan dua pria lain dengan disfungsi ereksi yang belum pernah terinfeksi. Para peneliti melaporkan 7 Mei di World Journal of Men's Health.

"Kami menemukan bahwa virus mempengaruhi pembuluh darah yang memasok penis, menyebabkan disfungsi ereksi," kata peneliti senior Dr. Ranjith Ramasamy, direktur program urologi reproduksi di Fakultas Kedokteran Miller Universitas Miami.

Baca Juga: Seberapa Parah Virus Corona Covid-19 pada Anak 2 Tahun? Waspadai Gejalanya!

"Pembuluh darah itu sendiri tidak berfungsi dan tidak mampu menyediakan cukup darah untuk masuk ke penis untuk ereksi."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI