Suara.com - Protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak selama ini diketahui sebagai cara yang cukup efektif mencegah penularan virus corona.
Tapi, belakangan ada anggapan baru bahwa mencuci hidung dengan menggunanakan nose sanitizer menjadi cara efektif mencegah penularan. Lantas bagaimana fakta sebenarnya?
"Perlu kita terapkan semboyan dalam diri kita 'jangan tertular dan tidak menularkan'. Untuk mewujudkan hal tersebut kita harus memahami mekanisme penularannya, dari virus menyebar di udara dan jatuh dipermukaan benda, kontak dengan kita dan masuk ke badan kita lewat port d'entre yang tidak lain adalah hidung, mulut dan mata, terutama hidung yang merupakan saluran utama pernapasan kita," kata pakar kesehatan Dr. Achmad Sujudi seperti dikutip dari ANTARA.
Menurut dia, varian Omicron bisa mudah menular karena orang yang sudah terinfeksi dapat menyemburkan jutaan virus. Umumnya virus atau viral load itu disemburkan dari rongga hidung dan tenggorokan (larynx pharynx) dan dapat menyemburkan sejauh sekira hingga dua meter.
Baca Juga: Kasus Omicron Pertama di RW 02 Krukut Ditemukan, Micro Lockdown Diperluas di 14 RT
"Untuk itu cara menghindari virus ini harus dilakukan dengan tepat. Selain 3M yang kita kenal, nose sanitizer atau pencuci rongga hidung dibutuhkan untuk menjadi pelindung saluran pernapasan sehingga menjadi 4M," katanya.
Nose sanitizer diklaim mampu membunuh virus COVID-19 dan sudah diteliti dan terbukti di luar negeri.
"4M sangat penting, selain mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir selama minimal 20 detik dengan benar. Kedua, memakai masker. Ketiga menjaga jarak minimal 2 meter. Satu lagi yang sangat penting, membersihkan rongga hidung menggunakan nose sanitizer untuk mematikan jutaan virus yang ada disana yang berpotensi menginfeksi orang lain karena disemburkan dan menginfeksi diri sendiri," kata Dr Achmad Sujudi.