Infeksi Varian Omicron atau Varian Delta, Begini Cara Membedakannya!

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni
Infeksi Varian Omicron atau Varian Delta, Begini Cara Membedakannya!
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)

Banyak orang mungkin masih bingung membedakan gejala varian Omicron dan varian Delta.

Suara.com - Varian Omicron yang sekarang memicu kekhawatiran telah menjadi varian perhatian, sama seperti varian Delta sebelumnya.

Tapi, varian Delta memang berdampak lebih parah. Sedangkan, varian Omicron yang sekarang terdeteksi diketahui hanya menimbulkan gejala ringan.

Meski begitu, banyak orang mungkin masih kebingungan mendeteksi dirinya terinfeksi varian Delta atau varian Omicron.

Berbeda dengan varian Delta, infeksi varian Omicron jauh lebih ringan meskipun lebih menular. Menurut sebuah studi oleh seorang ilmuwan Jepang dan seorang profesor ilmu kesehatan dan lingkungan di Universitas Kyoto, Hiroshi Nishiura, tingkat penularan 4,2 kali lebih tinggi pada varian Omicron dibandingkan dengan varian Delta.

Baca Juga: Wuhan Promosikan Pariwisatanya, Warganet di Twitter Malah Ngamuk Ingat Awal Mula Virus Corona

"Tingkat penularan varian Omicron lebih tinggi dan lebih mudah lolos dari kekebalan yang terbentuk oleh vaksin Covid-19," kata Hiroshi Nishiura dikutip dari Times of India.

Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)

Dalam penelitian Prancis lainnya, menemukan varian Omicron mungkin 105 persen lebih mudah menular dibandingkan varian Delta.

Sejauh ini, data yang tersedia hanya membuktikan bahwa varian baru sangat menular dan dapat menginfeksi populasi besar dalam waktu singkat.

Sejak awal kemunculan varian Omicron, para ilmuwan telah memantau dengan cermat varian baru virus corona Covid-19 tersebut.

Terlepas dari mutasi besar pada protein lonjakan varian, dokter juga menemukan beberapa perubahan gejala virus corona pada varian Omicron.

Baca Juga: Aksi Protes Pembatasan COVID-19 di China dan Penangkapan Jurnalis, Ribuan Massa Turun ke Jalan

Awalnya, Dr Angelique Coetzee, Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan yang pertama kali menemukan varian Omicron mengatakan gejalanya cenderung ringan.