Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia WHO memperkirakan setengah dari populasi Eropa akan terinfeksi Covid-19 varian omicron hingga Maret 2022 mendatang.
Virus corona varian omicron yang lebih cepat menular daripada varian lain itu saat ini telah menyebar ke seluruh negara di Eropa. Akibatnya, banyak negara terpaksa menerapkan langkah-langkah pencegahan baru dan percepatan program vaksinasi.
Jumlah kasus Covid-19 di Eropa juga telah bertambah hampir 8 juta hanya dalam tujuh hari terakhir. Eropa saat ini melaporkan jumlah kematian dan kasus terbesar di seluruh dunia, menurut penghitungan AFP.
Wilayah itu juga menjadi pusat baru wabah virus corona yang mengkhawatirkan.
Baca Juga: Laporan WHO: Kasus Covid-19 di Asia Tenggara Naik 4 Kali Lipat dalam Seminggu
Direktur regional WHO untuk Eropa Hans Kluge menggambarkan situasi di Eropa bagaikan mendapatkan gelombang pasang baru.
Dikutip dari Channel News Asia, Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) juga memperkirakan hal serupa. Menurut mereka, lebih dari 50 persen populasi di Eropa akan terinfeksi omicron dalam enam hingga delapan minggu ke depan.
Wilayah Eropa yang menjadi anggota WHO mencakup 53 negara dan wilayah termasuk beberapa di Asia Tengah.
Kluge mengatakan kalau 50 negara di antaranya telah terpapar kasus omicron. Ia menekankan bahwa perlindungan dari vaksin sangat dibutuhkan.
"Jaminan perlindungan vaksin yang disetujui terus memberikan yang baik terhadap penyakit parah dan kematian - termasuk untuk omicron," katanya.
Baca Juga: Satu Warga Bali Dicurigai Terpapar Varian Omicron, Kontak Erat Wisatawan Surabaya
Data pada situs worldmeters tercatat, kalau jumlah kasus Covid-19 di Eropa telah lebih dari 98,62 juta kasus dengan kematian 1,55 juta jiwa.