Tak Selalu Buruk, Overthinking Bisa Jadi Wadah Mencari Solusi dan Ide Baru

Rabu, 12 Januari 2022 | 13:48 WIB
Tak Selalu Buruk, Overthinking Bisa Jadi Wadah Mencari Solusi dan Ide Baru
Ilustrasi overthinking (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang menganggap overthinking sebagai kebiasaan yang buruk, dan para overthinker dianggap sebagai orang yang selalu cemas atau selalu insecure. Sebenarnya tidak mengherankan, karena overthinking berarti terlalu banyak memikirkan sesuatu.

Berkebalikan dari kepercayaan umum, pada kenyataannya orang yang banyak berpikir merupakan orang cerdas, kreatif, empatik, dan suka mencari solusi.

Overthinking menjadi masalah ketika orang tersebut mengabaikan kebutuhan mendasar di balik perilaku tersebut. Misalnya, ketika kita mulai overthinking untuk mengatasi perasaan yang membuat tidak nyaman.

Masalahnya, dilansir Medium, terlalu banyak berpikir tidak akan benar-benar memenuhi kebutuhan yang dihadapi.

Baca Juga: Sebut Ferdinand Derita Sakit Saraf, Pengacara: Butuh Satu Jam buat Berpikir Normal

Ketika seorang overthinker mengulang topik tertentu dalam pikirannya, kemungkinan mereka tidak akan mendapatkan apa-apa.

Sama halnya ketika mereka tidak menemukan solusi atau mendapat pemahaman, maka pikiran berulang akan membuat frustasi atau melemahkan.

Ilustrasi Overthinking (Pexels/Energepic)
Ilustrasi Overthinking (Pexels/Energepic)

Supaya kebiasaan overthinking tidak merugikan, ada empat langkah yang dapat dilakukan untuk mendapat ide baru dari kebiasaan tersebut:

1. Mengenali apa yang sedang dirasakan

Ada beberapa penyebab paling umum dari overthinking, yakni kecemasan, kemarahan, dan persaan tidak berdaya. Namun tidak menutup ekmungkinan ada perasaan lain yang menjadi dasar overthinking.

Baca Juga: 4 Tips Berpikir Positif Saat Mengalami Quarter Life Crisis, Kamu Bisa Melewatinya!

2. Tanyakan kepada diri sendiri apa yang dibutuhkan

Kebutuhan apa yang tidak terpenuhi sehingga menyebabkan kecemasan, marah, atau tidak berdaya? Apakah kebutuhan itu dapat dipenuhi, seperti kebutuhan untuk beristirahat? Atau jusru itu adalah kebutuhan yang sebenarnya perlu dilepaskan, seperti kebutuhan untuk menyelesaikan semuanya secara benar?

Ini adalah momen 'mengasuh diri'.

3. Kembalilah ke masa saat ini

Tarik napas dalam-dalam. Biarkan napas yang dikeluarkan lebih panjang daripada napas yang dihirup. Hal ini mengirimkan pesan ke sistem saraf bahwa kamu aman dan bisa rileks.

4. Ambil tindakan

Apa yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut? Terkadang memang tidak sederhana atau tidak dapat langsung terpenuhi, tetapi semua bisa direncanakan.

Jika overthiker berfokus pada kebutuhan yang mendasari perilaku tersebut, maka ia akan mendapatkan informasi yang berguna. Sementara itu, menilai perilaku hanya akan membawa rasa malu dan frustasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI