Jangan Anggap Sepele, Ini Tanda Anak Demam Perlu Dibawa Ke Dokter

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 12 Januari 2022 | 10:15 WIB
Jangan Anggap Sepele, Ini Tanda Anak Demam Perlu Dibawa Ke Dokter
Ilustrasi anak sakit. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat virus corona varian omicron ada kekahawatiran tersendiri bahwa anak akan tertular. Terlebih varian omicron pada anak seringkali mirip gejalanya dengan demam.

Demam merupakan suatu tanda yang umum terjadi pada anak karena sistem imun sedang merespon ketika si kecil sedang sakit atau mengalami infeksi, bahkan dapat terjadi oleh karena penyebab non infeksi.

"Dengan penanganan yang tepat dan mengetahui kondisi sang anak, demam pada anak bisa ditangani oleh orang tua, kuncinya adalah jangan panik," tutur Dokter Spesialis Anak Siloam Hospitals Kupang dr. Sugi Deny Pranoto Soegianto Sp.A., dalam keterangannya, Rabu, (12/1/2022).

Demam sendiri bisa muncul karena banyak faktor. Seperti adanya peningkatan atau kenaikan suhu tubuh anak ini cukup lumrah terjadi mengingat anak masih mengembangkan sistem kekebalan tubuhnya sendiri.

Baca Juga: Sama-sama Demam, Ini Cara Bedakan Gejala Covid-19 dan DBD

Menurut Dokter Spesialis Anak lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya ini, suhu normal pada anak 36,5 - 37,5 derajat Celsius, melewati suhu normal pada anak, demam umumnya bisa diakibatkan adanya infeksi pada tubuh anak akibat respon tubuh melawan serangan bakteri, parasit pun virus.

Demam pada anak dapat pula disebabkan oleh non infeksi, yaitu dapat disebabkan hal seperti pasca imunisasi, tumbuh gigi, dehidrasi, hiperaktivitas dan lainnya.

"Jika demam ditemukan pada 8 kondisi tertentu, segera bawa anak ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan lebih lanjut," imbuh dr. Sugi.

Berikut adalah 8 kondisi demam pada anak yang harus dibawa ke dokter jika

  1. Usia anak kurang dari 3 bulan tanpa memandang keadaan anak secara umum
  2. Anak usia 3-36 bulan yang demam lebih dari 3 hari atau terdapat tanda bahaya
  3. Anak usia 3-36 bulan dengan demam yang tinggi(≥39°c)
  4. Anak semua usia yang suhunya>40°c
  5. Anak semua usia dengan kejang demam
  6. Anak semua usia yang demam berulang lebih dari 7 hari walaupun demam hanya berlangsung beberapa jam saja
  7. Anak semua usia dengan penyakit kronik seperti penyakit jantung, kanker, lupus, penyakit ginjal
  8. Anak yang demam disertai ruam

Selai itu, anak harus sesegera mungkin dibawa ke dokter jika ditemui tanda-tanda bahaya sebagai berikut:

Baca Juga: Inilah Kondisi Pasien DBD yang Harus Dirawat di Rumah Sakit

  • Tidak merespons atau susah dibangunkan atau tidak bisa bergerak
  • Kesulitan bernafas
  • Bibir, lidah dan kuku nampak kebiruan
  • Ubun-ubun terlihat membonjol atau cekung
  • Ada kekakuan di leher
  • Nyeri kepala hebat
  • Nyeri perut hebat atau muntah-muntah
  • Terdapat ruam atau bintik-bintik berwarna keunguan seperti memar
  • Tidak mau makan atau minum dan terlihat terlalu lemah untuk minum

Adapun untuk penangan demam di rumah diluar kondisi serius yang telah disebutkan diatas, dapat berupa terapi Farmakologi, yaitu dengan pemberian obat-obatan penurun panas.

Selain itu bisa juga dengan terapi fisik yaitu dengan istirahat berbaring, kompres hangat dan banyak minum untuk menghindari dehidrasi. Untuk Kompres hangat 10-15 menit dilipat ketiak dan selangkangan akan menurunkan panas lewat pori pori dan penguapan.

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan adalah melakukan kompres dingin, tindakan ini akan justru meningkatkan pusat pengatur suhu di hipotalamus (timbulnya pengecilan pembuluh darah) sehingga berakibat meningkatkan suhu tubuh; serta melakukan kompres dengan alkohol, tindakan ini sangat bahaya dikarenakan apabila alkohol terhirup mungkin terjadi koma pada anak dan penurunan gula darah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI