Menular dengan Cepat, Varian Omicron Jarang Timbulkan Gejala Berat?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 12 Januari 2022 | 05:05 WIB
Menular dengan Cepat, Varian Omicron Jarang Timbulkan Gejala Berat?
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Temuan terbaru dari Afrika Selatan menjelaskan mengapa varian Omicron lebih mudah menular dibandingkan varian-varian sebelumnya.

Mengutip ANTARA, temuan awal dari dua uji klinis Afrika Selatan menunjukkan COVID-19 varian Omicron memiliki tingkat "pembawa asimtomatik" yang jauh lebih tinggi dibanding varian sebelumnya.

Kondisi itu dapat menjelaskan mengapa Omicron menyebar sangat cepat ke seluruh dunia.

Kedua studi itu ---salah satunya dilakukan ketika infeksi Omicron melonjak di Afsel bulan lalu dan satu lagi mengambil sampel ulang partisipan di waktu yang sama-- menemukan jumlah orang yang positif COVID-19 tetapi tidak bergejala (asimptomatik) jauh lebih banyak ketimbang uji coba sebelumnya.

Baca Juga: WHO Sebut Omicron Akan Menginfeksi Separuh Warga Eropa, Jangan Dianggap Seperti Flu

Ilustrasi Varian Omicron (Pixabay)
Ilustrasi Varian Omicron (Pixabay)

Dalam studi Ubuntu yang mengevaluasi efikasi vaksin COVID-19 Moderna pada penderita HIV, 31 persen dari 230 partisipan yang menjalani skrining dinyatakan positif. Sementara itu, semua 56 sampel untuk analisis pengurutan genom diverifikasi sebagai Omicron.

"Ini sangat berbeda dengan tingkat positif (varian-varian) sebelum Omicron, yang berkisar kurang dari 1 persen hingga 2,4 persen," kata para peneliti melalui pernyataan.

Dalam subkelompok uji Sisonke yang mengevaluasi efikasi vaksin COVID-19 Johnson & Johnson, rata-rata tingkat pembawa asimtomatik naik menjadi 16 persen selama periode Omicron dari 2,6 persen selama wabah Beta dan Delta.

"Studi Sisonke melibatkan 577 penerima vaksin, ... dengan hasil yang menunjukkan tingkat pembawa yang tinggi bahkan pada mereka yang diketahui sudah divaksin," katanya.

Para peneliti menambahkan "tingkat pembawa asimtomatik yang lebih tinggi kemungkinan menjadi faktor utama keganasan varian Omicron, bahkan di antara populasi dengan tingkat infeksi COVID yang sebelumnya tinggi."

Baca Juga: Omicron Bikin Kasus Covid-19 Meningkat Drastis, Menkes Budi Minta Masyarakat Tidak Panik

Afsel menghadapi lonjakan kasus COVID-19 sejak akhir November dan pada saat itu para peneliti memperingatkan dunia tentang Omicron.

Namun, semenjak itu kasus-kasus baru kembali turun dan indikasi awal memperlihatkan bahwa gelombang tersebut telah ditandai oleh penyakit yang kurang serius ketimbang yang sebelumnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI