Presiden Parlemen Eropa David Sassoli Meninggal karena Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh

Selasa, 11 Januari 2022 | 19:35 WIB
Presiden Parlemen Eropa David Sassoli Meninggal karena Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh
Presiden Parlemen Eropa David Sassoli. (Dok: Instagram/ep_president)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Parlemen Eropa David Sassoli meninggal dunia di usia 65 tahun, akibat disfungsi sistem kekebalan tubuh atau gangguan sistem kekebalan tubuh.

Hal ini dikonfirmasi Juru Bicaranya Roberto Cuillo, yang mengatakan ia meninggal pukul 1.15 pagi tadi waktu Italia.

Cuillo juga mengatakan bahwa Sassoli sudah dirawat di rumah sakit selama lebih dari dua minggu sejak 26 Desember, karena mengidap penyakit gangguan sistem kekebalan tubuh.

"David Sassoli meninggal pada 11 Januari di CRO Aviano, Italia, dimana ia dirawat di rumah sakit. Tanggal dan tempat pemakaman akan dikomunikasikan selama beberapa jam kedepan," terang Cuillo mengutip The Guardian, Selasa (11/1/2022).

Baca Juga: Waduh! Korban Perselingkuhan Bisa Menyebabkan Trauma

Presiden Parlemen Eropa David Sassoli. (Dok: Instagram/ep_president)
Presiden Parlemen Eropa David Sassoli. (Dok: Instagram/ep_president)

Dikatakan juga bahwa mantan pembaca berita televisi itu mengalami komplikasi serius akibat gangguan sistem kekebalan tubuh. Alhasil ia tidak bisa melakukan berbagai agenda kegiatan yang sudah dijadwalkan.

Sebelumnya Sassoli juga dirawat karena mengidap pneumonia selama beberapa minggu pada September 2021 lalu.

Kepergian Sassoli juga direspon Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (Dirjen WHO) Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus yang menyampaikan belasungkawanya.

Ia juga mengungkap, tentang peran Sassoli yang terus bekerja membela keadilan dan perdamaian dunia saat pandemi Covid-19 menerjang sekalipun.

"Belasungkawa tulus saya kepada keluarga, teman, dan kolega mendiang David Sassoli, seorang pejuang multilateralisme dan berupaya untuk mempromosikan perdamaian dan pembangunan," ungkap Tedros dalam cuitannya.

Baca Juga: Orang yang Anggap Spirit Doll Teman dan Anak Disebut Gangguan Mental

"Dia memimpin Uni Eropa bekerja dengan semangat meskipun saat Covid-19. Ia mengatakan "Tidak ada virus yang dapat menghalangi demokrasi". Beristirahat dengan damai," lanjut Tedros.

Meskipun sebagai pembicara dan pernah berkarir sebagai jurnalis Italia, tapi ia punya gelar sebagai presiden parlemen Eropa.

Tidak seperti kebanyakan pejabat Uni Eropa yang berbicara dalam bahasa Inggris dan Prancis di depan umum, Sassoli lebih pilih menggunakan bahasa Italia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI