Suara.com - Peningkatan jumlah konsumsi alkohol di Amerika Serikat selama pandemi Covid-19, diperkirakan akan menyebabkan 100 kematian dan 2.800 kasus baru gagal hati pada tahun 2023 mendatang.
Angka tersebut berdasarkan prediksi dari tim peneliti yang dipimpin oleh penyelidik di Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH), Amerika Serikat.
"Pandemi Covid-19 memiliki banyak konsekuensi yang tidak diinginkan dengan dampak jangka panjang yang tidak diketahui," kata rekan penulis studi tersebut, Dr. Turgay Ayer, dalam rilis berita, dikutip dari Fox News.
Studi itu memproyeksikan tingkat penyakit hati dan kematian yang terkait dengan peningkatan konsumsi alkohol selama pandemi.
Baca Juga: Jokowi: Pandemi Tak Boleh Hentikan Upaya Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat
Para peneliti mengamati tren penyakit hati dan kebiasaan minum alkohol pada semua orang dewasa di AS dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari survei nasional.
Hasilnya menunjukkan bahwa minum alkohol berlebihan meningkat sebesar 21 persen selama pandemi Covid-19.
Para penulis membandingkan hasil itu dengan kebiasaan konsumsi alkohol sebelum terjadi pandemi Covid-19.
Tim menemukan bahwa peningkatan konsumsi alkohol selama lebih dari satu tahun terakhit mengakibatkan kematian meningkat 19-35 persen, menurut penelitian tersebut
"Temuan kami menyoroti perlunya individu dan pembuat kebijakan untuk mendorong pengurangan konsumsi alkohol, karena berisiko tinggi selama pandemi Covid-19 di AS," kata penulis senior Dr. Jagpreet Chhatwal, Direktur Asosiasi dari Institut Penilaian Teknologi MGH.
Baca Juga: Hadiri HUT ke-49 PDI Perjuangan, Jokowi Klaim Kasus Covid-19 Turun 99 Persen
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), menyarankan konsumsi minuman dalam jumlah sedang sebanyak dua gelas per hari untuk laki-laki. Sementara perempuan cukup satu gelas per hari.