Update Covid-19 Global: Infeksi Varian Omicron Sebabkan Angka Rawat Inap Membludak

Selasa, 11 Januari 2022 | 09:55 WIB
Update Covid-19 Global: Infeksi Varian Omicron Sebabkan Angka Rawat Inap Membludak
Ilustrasi update covid-19 [Unsplash/Fusion Medical Animation]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Update Covid-19 global mencatat sebanyak 1.882.804 juta kasus Covid-19 hanya dalam 24 jam terakhir. Hampir dari setengah kasus baru itu tersebar di Eropa, dengan jumlah 722.616 kasus positif.

Eropa juga mendominasi angka kematian harian akibat Covid-19 secara global. Dari 4.362 kematian di dunia yang terjadi dalam sehari kemarin, sebanyak 2.322 jiwa di antaranya berada di Eropa.

Dikutip dari situs worldometers, total kasus Covid-19 di dunia per Selasa (11/1) pukul 07.30 WIB sebanyak 310,45 juta dengan kematian lebih dari 5,51 juta jiwa.

Lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara Eropa menyebabkan kenaikan angka rawat inap di rumah sakit. Perancis mengalami kenaikan bed occupancy rate (BOR) dari 767 menjadi 22.749 pada Senin (10/1), terbesar sejak April 2021.

Baca Juga: Varian Omicron Merajalela, Tianjin Siap Perketat Pembatasan Perjalanan

Kenaikan angka rawat inap itu disebutkan karena tingkat infeksi varian omicron yang tak terkendali.

Menteri Kesehatan Perancis Olivier Veran mengatakan bahwa varian omicron sebenarmya menyebabkan komplikasi yang kurang serius dibandingkan varian sebelumnya.

Tetapi karena sangat cepat menular, menyebabkan jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit meningkat dengan cepat. Perancis melaporkan hampir 94.000 kasus baru virus corona, setelah dalam benerapa hari terakhir mencapai ratusan ribu kasus baru per hari.

Selain Perancis, Italia juga menjadi negara Eropa yang tengah alami lonjakan kasus positif Covid-19. Selain karena paparan varian omicron, lonjakan kasus di Italia juga disebabkan orang-orang yang belum divaksinasi.

Sejumlah kecil orang Italia menolak untuk divaksinasi Covid-19. Akibatnya menyebabkan berlanjutnya krisis kesehatan di sana, kata Perdana Menteri Mario Draghi, dikutip dari Channel News Asia.

Baca Juga: Beredar Isu Omicron Ada di Pontianak, Diskes: Informasi Ini Hoaks

Pemerintah Italia telah mewajibkan vaksinasi untuk semua orang berusia di atas 50 tahun, salah satu dari sedikit negara Eropa yang mengambil langkah seperti itu.

Upaya itu dilakukan untuk mengurangi tekanan pada rumah sakit saat kasus baru melonjak.

"Kita tidak boleh melupakan fakta bahwa sebagian besar masalah yang kita hadapi saat ini adalah karena ada orang yang tidak divaksinasi," kata Draghi dalam konferensi pers.

"Untuk kesekian kalinya, saya mengundang semua orang Italia yang belum divaksinasi untuk melakukannya, dan untuk mendapatkan suntikan ketiga," imbuhnya.

Menteri Kesehatan Roberto Speranza mengatakan 89,4 persen populasi berusia 12 tahun ke atas telah menerima setidaknya satu dosis vaksin. Namun orang-orang yang tidak divaksinasi berkontribusi dua pertiga dari semua pasien Covid-19 di unit perawatan intensif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI