Chelsea Olivia Keracunan Makanan hingga BB Turun, Kenali 6 Gejalanya!

Senin, 10 Januari 2022 | 19:00 WIB
Chelsea Olivia Keracunan Makanan hingga BB Turun, Kenali 6 Gejalanya!
chelsea olivia. (Instagram/chelseaoliviaa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Chelsea Olivisa mengalami keracunan makanan ketika liburan bersama keluarganya ke Bali awal tahun 2022 ini.

Chealsea Olivia keracunan makanan setelah mengonsumsi telur. Sehingga ia hanya bisa terbaring di hotel dan mengalami penurunan berat badan sampai 2 kilogram.

"Keracunan makanan gara-gara breakfast hotel. But, thanks Apurva service kalian luar biasa. Langsung dokter ke kamar untuk suntik anti mual dan nyeri di lambung @kempinskibali (dan di check terus kondisinya)," tulis Chelsea di Instagram Story.

Keracunan makanan termasuk masalah pencernaan yang terjadi setelah mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri, virus atau parasit.

Baca Juga: Pandemi Virus Corona Perburuk Kesehatan Tulang Anak, Ini Saran Ahli!

Kebanyakan kasus keracunan makanan biasanya ringan dan bisa ditangani sendiri. Tapi, ada pula keracunan makanan parah yang membutuhkan bantuan medis.

Postingan Chelsea Olivia (Instagram.com)
Postingan Chelsea Olivia (Instagram.com)

Orang yang keracunan makanan bisa mengalami gejalanya setelah beberapa jam dan bervariasi tergantung pada penyebabnya. Berikut ini dilansir dari Hellosehat, beberapa gejala keracunan makanan.

1. Mual dan muntah

Mual dan muntah termasuk gejala umum keracunan makanan, yang merupakan refleks alami tubuh untuk mengeluarkan kuman penyebab penyakit.

Saat kuman terdeteksi, tubuh akan mengirim sinyal ancaman ke otak yang akan menentukan ancaman itu berbahaya atau tidak. Bila otak merespons ancaman itu berbahaya, maka tubuh akan bereaksi mual, keringat dingin dan peningkatan detak jantung.

Baca Juga: Perbanyak Makan Protein Bisa Cegah Virus Corona Covid-19, Ini Panduannya!

Otot diafragma, dinding dada dan otot perut juga akan kontraksi bersamaan yang bisa menekan perut, sehingga isi perut naik ke kerongkongan dan muntah.

2. Diare

Jika Anda keracunan makanan, Anda juga akan mengalami diare yang biasanya terjadi dalam beberapa jam atau dalam 1-2 hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Ciri-ciri diare akibat keracunan makanan adalah feses lembek dan berarit, mengandung ampas makanan dan terkadang tidak atau hanya berupa feses lembek.

3. Nyeri perut, perut mulas dan kram

Keracunan makanan juga bisa menyebabkan nyeri perut, perut mulas dan kram yang terjadi setelah Anda mengonsumsi makanan terkontaminasi kuman.

Sensasi ini muncul sebagai respons tubuh untuk merangsang keinginan buang air besar (BAB). Kontraksi otot perut ini bertujuan mendorong feses yang berisi kuman agar cepat keluar dari tubuh lewat anus.

4. Demam

Beberapa orang yang keracunan makanan akan mengalamid demam ringan, yang terjadi ketika sistem imun sedang aktif melawan infeksi.

Demam juga bisa terjadi karena tubuh menaikan suhu intinya akibat muntah dan diare. Sebab, muntah dan diare membuat tubuh kehilangan banyak cairan.

5. Tubuh lemah dan kurang berenergi

Tubuh yang terasa lemas dan kurang berenergi juga termasuk gejala keracunan makanan. Kondisi ini disebabkan oleh kadar elektrolit tubuh yang terkuras dan terbawa oleh feses cair dan cairan muntah.

6. Pusing

Pusing dan sakit kepala juga termasuk gejala keracunan makanan akibat kehilangan banyak cairan akibat diare dan muntah. Bila Anda dehidrasi, volume darah akan menurun yang menyebabkan tekanan darah menurun dan membuat pasokan aliran ke otak tidak cukup.

Kondisi inilah yang menyebabkan pusing. Sedangkan, sakit kepala biasanya muncul bersamaan dengan demam tinggi.

Bila Anda mengalami gejala keracunan makanan yang berbeda, Anda bisa konsultasi dengan dokter sebelum terjadi hal yang dikhawatirkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI