Naik Drastis dalam Sepekan, Kasus COVID-19 di Australia Tembus 1 Juta

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 10 Januari 2022 | 17:57 WIB
Naik Drastis dalam Sepekan, Kasus COVID-19 di Australia Tembus 1 Juta
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Australia melaporkan peningkatan kasus COVID-19 secara signifikan dalam sepekan terakhir.

Mengutip data otoritas kesehatan, total kasus COVID-19 di Australia hingga Senin menembus angka 1 juta dan lebih dari setengahnya tercatat dalam sepekan terakhir.

Sebagian besar negara bagian Australia tengah dilanda varian Omicron yang menambah tingkat rawat inap dan membebani rantai pasokan.

Jumlah kasus baru di New South Wales dan Victoria pada Senin mencapai sekitar 55.000 kasus baru, sehingga total infeksi COVID-19 di Australia mencapai 1,03 juta selama pandemi. Negara bagian dan teritori lain belum melaporkan jumlah kasus mereka.

Baca Juga: Update: Positif Covid-19 Indonesia Tambah 454 Kasus, 6.311 Orang Masih Dirawat

Ilustrasi Opera House, Sydney. (Pixabay)
Ilustrasi Opera House, Sydney. (Pixabay)

Peningkatan jumlah pasien yang dirawat inap memaksa otoritas untuk memberlakukan kembali sejumlah pembatasan di negara bagian, sementara kelangkaan staf akibat pekerja terkena kewajiban isolasi atau sakit telah menghantam bisnis.

Pihak berwenang telah memangkas masa isolasi wajib bagi mereka yang menjadi kontak dekat pasien. Mereka juga mempersempit definisi "kontak dekat".

Namun, aturan untuk pekerja cuti yang telah memperlebar kesenjangan rantai pasokan, masih ditinjau.

Setelah berhasil meredam lonjakan kasus lewat penguncian agresif dan kontrol perbatasan yang ketat di awal pandemi, Australia kini mencatat rekor infeksi ketika mulai "hidup bersama virus" dengan tingkat vaksinasi yang lebih tinggi.

Aturan ketat di perbatasan Australia kembali menjadi sorotan setelah pihak berwenang membatalkan visa petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic.

Baca Juga: Pakar di Thailand Sebut Kemunculan Varian Omicron Bisa Jadi Tanda Covid-19 Akan Berakhir

Keputusan itu diambil sebagai respons atas pertanyaan publik soal pengecualian aturan vaksin yang diberikan kepadanya.

Perjuangan Djokovic untuk tetap tinggal di Australia berlanjut di pengadilan pada Senin.

Dia berpendapat bahwa infeksi COVID-19 yang dideritanya baru-baru ini membuatnya memenuhi syarat untuk mendapatkan pengecualian medis dari aturan yang mewajibkan vaksinasi lengkap bagi pelaku perjalanan.

Mulai Senin, vaksin COVID-19 buatan Pfizer akan ditawarkan kepada 2,3 juta anak berusia 5-11 tahun meski ada laporan tentang berkurangnya stok vaksin yang dibantah pihak berwenang.

"Vaksin cukup dan tempat distribusi juga cukup, ini soal bersabar sedikit saja," kata Letnan Jenderal John Frewen, kepala satuan tugas vaksinasi, kepada Australian Broadcasting Corp, Senin.

Hingga saat ini 92 persen penduduk berusia 16 tahun ke atas telah disuntik vaksin lengkap dan vaksinasi booster tengah dipercepat.

Sebanyak 2.387 kematian telah dilaporkan oleh Australia sejauh ini. Tingkat kematian selama gelombang varian Omicron lebih rendah daripada gelombang sebelumnya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI