Penting! 4 Informasi Terbaru Seputar Covid-19 Varian Omicron yang Perlu Diketahui

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 10 Januari 2022 | 16:28 WIB
Penting! 4 Informasi Terbaru Seputar Covid-19 Varian Omicron yang Perlu Diketahui
Petugas tenaga kesehatan beraktivitas di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Minggu (15/11/2020). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Varian Omicron masih jadi ancaman utama dalam pengendalian pandemim Covid-19 di seluruh dunia. Diyakini, varian Omicron menular lebih cepat daripada varian Delta, yang menyebar di pertengahan tahun 2021 lalu.

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama, mengatakan bahwa kewaspadaan terhadap varian Omicron perlu ditingkatka. Ia pun membagikan sejumlah informasi terbaru seputar varian Omicron. Apa saja?

1. Risiko rawat inap

Mengutip data The United Kingdom Health Security Agency, Tjandra mengatakan orang yang terinfeksi varian Omicron punya risiko 50 persen lebih rendah untuk dirawat di rumah sakit, dibandingkan dengan infeksi varian Delta.

Baca Juga: Omicron menyebar Cepat di Tianjin China, Perjalanan Warganya Dibatasi

Varian Omicron (Pixabay).
Varian Omicron (Pixabay).

"Mereka juga melaporkan bahwa risiko masuk rumah sakit turun 65 persen pada orang yang sudah divaksin dua kali, dan turun 81 persen pada yang sudah divaksin 3 kali, dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapat vaksin sama sekali," terangnya, dalam keterangan kepada wartawan.

2. Risiko infeksi ulang

Semantara itu berdasarkan penelitian di Skotlandia, jumlah orang yang perlu mendapatkan rawat inap usai terinfeksi varian Omicron memang lebih rendah.

Namun, risiko infeksi ulang pada orang yang sebelumnya pernah terpapar varian Delta 10 kali lebih tinggi.

"Di sisi lain, orang yang sudah mendapat vaksin booster punya risiko 57 persen lebih rendah untuk menunjukkan gejala-gejala ketika terinfeksi varian Omicron," tambah Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini.

Baca Juga: Omicron di Jakarta Capai 407 Kasus, Disdik DKI Pastikan PTM 100 Persen Tetap Jalan

3. Risiko kematian

Bukan hanya risiko dirawat di rumah sakit yang rendah, varian Omicron juga disebut tidak berisiko tinggi menyebabkan kematian.

Data dari otoritas kesehatan Kanada mengungkap pasien yang masuk rumah sakit untuk rawat inap hanya 0,3 persen, dengan angka fatalitas kurang dari 0,1 persen.

"Tapi perlu diingat bahwa kalau jumlah kasus banyak sekali, maka walaupun persentase relaitfnya rendah tapi angka mutlak bisa jadi cukup menimbulkan masalah pula," tambahnya lagi.

4. Masa inkubasi

Terkait masa inkubasi, Prof Tjandra mengutip sejumlah publikasi yang mengatakan masa inkubasi varian Omicron lebih cepat daripada varian Delta.

Data sebelumnya menunjukkan bahwa masa inkubasi varian Alfa adalah 5 hari dan varian Delta 4 hari.

"Publikasi CDC Amerika Serikat pada 31 Desember 2021 menunjukkan bahwa median antara paparan varian Omicron dan timbulnya gejala adalah 3 hari. Pendeknya masa inkubasi ini juga sejalan dengan analisa UK Health Security Agency di Inggris," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI