Suara.com - Seorang peneliti menenemukan varian baru virus corona Covid-19 yang nampaknya perpaduan genetik dari varian Omicron dan varian Delta.
Varian baru virus corona Covid-19 itu disebut deltacron. Leondios Kostrikis, seorang profesor ilmu biologi di Universitas Siprus, mengatakan deltacron merupakan gabungan genetik varian Omicron dan genom varian Delta.
Kini, deltacron diyakini telah menyebabkan 25 kasus. Tapi, Leondios memperkirakan varian baru virus corona Covid-19 itu tidak akan bertahan melawan varian Omicron yang dominan secara global sekarang ini.
"Kami masih memantau varian baru virus corona ini lebih patologis, lebih menular dan lebih bertahan lama atau tidak," kata Leondios dikutip dari Fox News.
Baca Juga: Ahli: Masker Kain Tidak Lindungi Diri dari Virus Corona Covid-19
Varian Delta yang pernah menggantikan varian Alpha sebagai salah satu varian virus corona paling umum, sekarang hanya menyumbang di bawah 5 persen kasus baru di Amerika Serikat.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kini varian Omicron yang paling bertanggung jawab atas 95,4 persen kasus baru virus corona Covid-19.
CDC menjelaskan bahwa varian Omicron ini hanya membutuhkan waktu 1 bulan saja untuk menyingkirkan varian Delta yang sempat dominan.
New York dan Florida sama-sama mencatat total satu hari tertinggi untuk kasus virus corona baru dalam beberapa hari terakhir dan AS melaporkan 1.082.549 kasus baru.
Baca Juga: Gejalanya Ringan, Mungkinkah Varian Omicron Ini Sebabkan Long Covid-19?