Bukan Toilet, Ini Benda yang Paling Kotor di Rumah!

Minggu, 09 Januari 2022 | 20:38 WIB
Bukan Toilet, Ini Benda yang Paling Kotor di Rumah!
Ilustrasi rumah (Pixabay/kaboompics)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kesehatan tubuh yang baik berasal dari rumah. Seberapa baik Anda menjaga kebersihan rumah, ini akan mempengaruhi kesehatan diri sendiri dan anggota keluarga.

Banyak orang mungkin mengira bahwa toilet adalah salah satu ruangan di rumah yang paaling kotor. Lalu, keset atau lap adalah benda paling kotor di rumah.

Tapi dilansir dari Express, penelitian menemukan bahwa ponsel, keyboard dan earphone adalah perangkat teknologi yang paling kotor dan bisa menyebabkan penyebaran bakteri bila tidak dibersihkan.

Sedangkan, sebagian besar orang sering memakai earphone setiap harinya, baik untuk bekerja atau alasan lainnya.

Baca Juga: Awas, 5 Kebiasaan Ini Tingkatkan Risiko Komplikasi Virus Corona Covid-19

Faktanya, beberapa penelitian oleh Seniorliving, telah menunjukkan bahwa earphone dapat menampung 2.700 kali lebih banyak bakteri daripada talenan dapur.

Ilustrasi gadget (Oleg Magni / unsplash.com)
Ilustrasi gadget (Oleg Magni / unsplash.com)

Tingkat bakteri yang setinggi ini bisa menyebabkan penyakit seperti infeksi telinga. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi, seperti gangguan pendengaran atau penyebaran infeksi.

Selain perangkat teknologi, penelitian yang dilakukan oleh LG juga menemukan hasil yang mengejutkan.

  1. 20 persen orang sering menyeka tangan berminyak pada pakaian mereka
  2. 18 persen tidak mengganti seprai tempat tidurnya
  3. 17 persen mengatakan mereka tidak mandi secara teratur
  4. 17 persen mengaku mereka rutin memakai kaus kaki kotor
  5. 15 persen mengaku tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet

NHS menjelaskan bahwa salah satu cara umum penyebaran kuman adalah melalui pakaian dan handuk, terutama jika lebih dari satu orang menggunakan produk yang sama.

Sedangkan, kuman pada pakaian dan handuk kita bisa berasal dari tubuh. Kita semua pun memiliki bakteri di permukaan kulit kita, di hidung dan di usus kita.

Baca Juga: Awas, Aktivitas Ini Bisa Tingkatkan Risiko Penularan Virus Corona

Kuman ini biasanya tidak berbahaya, tetapi bisa menyebabkan infeksi, terutama pada orang dengan masalah kulit atau luka.

Pakaian dalam lebih mungkin terkontaminasi kuman daripada pakaian luar, seperti jumper atau celana panjang.

Karena area intim yang dilindungi dan ditutupi pakaian dalam, pakaian dalam mungkin mengandung kuman dari kotoran (kotoran) dan dari infeksi genital, seperti sariawan.

Namun, Anda juga dapat terkontaminasi kuman pada pakaian luar Anda, misalnya kontak dekat dengan seseorang yang sakit atau membersihkan muntahan.

Kuman juga bisa masuk ke pakaian luar jika Anda memegang makanan yang terkontaminasi atau menyikat benda kotor, bertahan di kain untuk beberapa waktu.

Karena itu, mencuci pakaian secara teratur merupakan salah satu cara yang pasti untuk mengurangi risiko penularan kuman.

Dalam situasi tertentu, NHS merekomendasikan mencuci pakaian pada suhu yang lebih tinggi dari suhu normal dan produk berbasis pemutih bisa meminimalkan risiko penularan sebanyak mungkin.

Cuci dan ganti seprai secara teratur juga sangat penting. Penelitian oleh Insider juga menemukan bahwa sebanyak 16 spesies jamur yang berbeda dan jutaan spora jamur dapat ditemukan di satu bantal.

Jamur yang paling umum adalah aspergillus fumigatus, yang berpotensi berbahaya menyebabkan reaksi alergi, infeksi makan siang, batuk, demam dan sesak napas.

Jamur bukan satu-satunya hal yang ditemukan di seprai yang tidak dicuci. Faktanya, ada 39 kali lebih banyak bakteri ditemukan pada seprai yang tidak dicuci dibandingkan dengan mangkuk makanan hewan peliharaan dan dudukan toilet.

Bakteri ini termasuk Staphylococcus aureus yang berpotensi fatal, menyebabkan infeksi staph dan keracunan serta sindrom syok toksik dalam beberapa kasus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI