Suara.com - Dua dosis vaksin Covid-19 Pfizer terbukti efektif melindungi remaja usia 12 hingga 18 tahun dari peradangan parah terkait infeksi virus corona.
Dalam laporan yang terbit Jumat (8/1/2022), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), mengumumkan bahwa vaksin Pfizer 91% efektif melindungi remaja dari sindrom inflamasi multisistem atau MIS-C.
MIS-C merupakan kondisi ketika berbagai bagian tubuh mengalami peradangan, seperti jantung, paru-paru, ginjal, otak, hingga sistem pencernaan. Kondisi ini sangat serius.
Anak-anak biasanya mengembangkan gejalanya pada dua hingga enam minggu setelah infeksi Covid-19 tanpa gejala atau ringan, ujar CDC.
Baca Juga: Vaksin Booster untuk Anak Usia 12-15 Tahun, Ahli Sebut Vaksin Pfizer Paling Cocok
Lebih dari 6.000 anak telah mengembangkan MIS-C sejak Mei 2020 di AS dan 55 di antaranya meninggal. Dari kasus yang tercatat, sebanyak 98% dinayatakan positif Covid-19 dan 2% lainnya hanya terpapar virus.
Laporan tersebut dibuat berdasarkan hasil studi terhadap 283 pasien rawat inap berusia 12 hingga 18 tahun di 24 rumah sakit anak di 20 negara bagian AS pada Juli hingga Desember 2021. Saat penelitian terjadi, virus yang banyak beredar adalah varian Delta.
Analisis ini fokus pada kelompok usia 12 hingga 18 tahun karena suntikan Pfizer tidak tersedia untuk anak-anak di bawah usia tersebut hingga November, lansir CNBC.
Namun, kemanjuran vaksin Pfizer terhadap MIS-C yang disebabkan varian Omicron tidak dapat ditentukan karena waktu penelitian.
"Analisis ini memberikan bukti yang mendukung bahwa vaksinasi anak-anak dan remaja sangat protektif terhadap MIS-C dan Covid-19," simpul CDC.
Baca Juga: Uji Klinis Vaksin COVID-19 Terbaru, Pfizer Pelajari Efek Vaksinasi untuk Balita