Studi AS Benarkan Vaksinasi Covid-19 Bisa Pengaruhi Mentruasi, Apakah Dampaknya Permanen?

Sabtu, 08 Januari 2022 | 15:18 WIB
Studi AS Benarkan Vaksinasi Covid-19 Bisa Pengaruhi Mentruasi, Apakah Dampaknya Permanen?
ilustrasi vaksinasi COVID-19. [Envato Elements]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Oregon University di Amerika Serikat menemukan bahwa vaksinasi Covid-19 benar-benar bisa memengaruhi siklus menstruasi perempuan.

Lalu, apakah dampaknya permanen?

Mengutip ABC News, Sabtu (8/1/2022), penelitian tersebut menemukan bahwa vaksinasi menyebabkan perubahan siklus menstruasi yang bersifat sementara, dan bukan permanen.

Fakta ini diungkap para peneliti di Oregon Health and Science University, yang diterbitkan di jurnal Obstetrics & Gynecology.

Baca Juga: Tegas! Mayo Clinic Pecat 700 Pegawai yang Tolak Disuntik Vaksinasi Covid-19

Ilustrasi menstruasi. (Shutterstock)
Ilustrasi menstruasi. (Shutterstock)

Rerata perubahan yang dialami setelah vaksinasi, berupa keterlambatan satu hari periode menstruasi.

Efek yang bersifat sementara ini, siklus menstruasi akan kembali normal dalam satu atau dua bulan setelah disuntik vaksinasi lengkap.

Adapun penelitian ini mengevaluasi siklus menstruasi nyaris 4.000 perempuan yang menggunakan Natural Cycles, yakni aplikasi pengendalian kelahiran yang disetujui BPOM AS, FDA.

"Penelitian ini bisa menjawab berbagai pertanyaan seputar dampak vaksin Covid-19 pada siklus menstruasi, karena kurangnya bukti sebelum penelitian kami dilakukan," ujar Dr. Jack Pearson, Peneliti Medis Utama Cycles melalui pernyataanya.

Namun peneliti menekankan, meski mempengaruhi siklus menstruasi, bukan berarti vaksin Covid-19 akan berdampak pada kesuburan di masa kini atau masa depan.

Baca Juga: Syarat dan Kriteria Penerima Vaksin Booster Gratis Mulai 12 Januari 2022

Sementara itu, penelitian ini mendapat dukungan dana sebesar 1,6 juta dollar atau setara Rp22,9 miliar dari National Institutes of Health (NIH), yang diberikan kepada lima universitas di seluruh negeri, termasuk di dalamnya Oregon University.

Program penelitian di lima universitas ini dimulai sejak Agustus 2021, dilakukan untuk menjawab keluhan dan aspirasi dari banyak perempuan yang mengaku mengalami perubahan siklus menstruasi setelah divaksinasi Covid-19.

Hasilnya kurang dari 6 bulan Oregon Health and Science University mampu menyelesaikan dan mempublikasikan hasilnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI