Susul Israel, Mongolia Akan Berikan Dosis Keempat Vaksin COVID-19 Bagi Penduduknya

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 08 Januari 2022 | 06:05 WIB
Susul Israel, Mongolia Akan Berikan Dosis Keempat Vaksin COVID-19 Bagi Penduduknya
Ilustrasi Vaksin Covid-19. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah Israel, Mongolia juga berencana memberikan vaksin COVID-19 dosis keempat kepada para penduduknya, demi menekan laju penyebaran virus Corona.

Menteri Kesehatan Sereejav Enkhbold menjelaskan dosis keempat akan diberikan kepada para warga yang ingin mendapatkannya secara sukarela.

"Kami sedang mengupayakan satu keputusan untuk menyuntikkan dosis keempat," ujar Enkhbold.

Otoritas mencatat tambahan 585 kasus harian COVID-19, rekor tertinggi sejak 1 Desember 2021. Angka itu menambah total menjadi 392.189 kasus, menurut kemenkes.

Baca Juga: Vaksin Booster untuk Anak Usia 12-15 Tahun, Ahli Sebut Vaksin Pfizer Paling Cocok

ilustrasi vaksinasi COVID-19. [Envato Elements]
ilustrasi vaksinasi COVID-19. [Envato Elements]

Pandemi telah merenggut 1.992 korban jiwa di negara tersebut setelah tiga pasien lagi meninggal dalam sehari terakhir.

Sejauh ini, sebesar 66,5 persen dari 3,4 juta populasi Mongolia sudah disuntik vaksin lengkap COVID-19, sedangkan 922.681 orang berusia 18 tahun ke atas telah mendapatkan vaksin booster.

Perlu diketahui, saat ini Israel sudah mulai memberikan vaksin Covid-19 dosis keempat pada orang yang rentan terinfeksi virus corona.

Hal ini menjadikan Israel, sebagai negara pertama yang melakukan pemberian dosis vaksin Covid-19 keempat, untuk mencegah lonjakan infeksi baru karena varian Omicron.

Beberapa kelompok yang menerima dosis vaksin keempat ini, adalah orang lanjut usia (lansia) dan karyawan di panti jompo.

Baca Juga: Tinjau Vaksinasi Anak, Ini Aksi Kapolda Jateng Ajak Bercanda dan Beri Motivasi Peserta

Update CovId-19 Global

Update Covid-19 global menunjukan kondisi Amerika Serikat (AS) yang sedang drop karena lonjakan kasus Covid-19, yang 95 persennya didominasi kasus varian Omicron.

Kini masih ada 37,6 juta kasus aktif atau orang yang bisa menularkan Covid-19. Adapun kondisinya 37.5 juta tidak bergejala atau bergejala ringan, tapi ada 92 ribu orang yang bergejala serius atau sedang kritis.

Tidak main-main, data menunjukan hari di AS nyaris 2.000 orang meninggal dunia, atau tepatnya 1.989 orang baru saja berpulang karena infeksi Covid-19.

Sedangkan infeksi baru AS hari ini mencapai 694 ribu kasus baru. Kini total AS mengantongi kasus infeksi nyaris 60 juta kasus.

Total kasus meninggal dunia di AS mencapai 855 ribu orang. Kini di AS ada lebih dari 16,5 juta orang masih berstatus positif Covid-19 atau bisa menularkan virus, dengan 21 ribu di antaranya bergejala berat atau sedang kritis.

Gambaran situasi yang sedang drop juga sempat disampaikan Pakar Kesehatan Amerika Serikat (AS) Dokter Faheem Younus, bahwa rumah sakit tempatnya bekerja 100 persen ventilator atau alat bantu napas digunakan oleh seluruh pasien Covid-19,

"100 persen ventilator di rumah sakit saya digunakan oleh pasien Covid-19 hari ini. (Tetap pakai) masker. Dapatkan vaksin booster. Hindari berkumpul," terang Faheem melalui cuitannya, dikutip suara.com, Kamis (6/1/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI