Kasus COVID-19 di Indonesia Merangkak Naik, Dampak Nataru atau Ancaman Varian Omicron?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 07 Januari 2022 | 17:21 WIB
Kasus COVID-19 di Indonesia Merangkak Naik, Dampak Nataru atau Ancaman Varian Omicron?
Varian Omicron. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia melaporkan kenaikan kasus COVID-19 di sejumlah wilayah. Dampak libur Nataru atau ancaman varian Omicron?

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menyayangkan perkembangan tingkat provinsi menunjukkan perkembangan kurang baik. Dikhawatirkan, dampak Nataru pada kenaikan kasus mulai terlihat 2 minggu kemudian.

Dari data terbaru, ada kenaikan kasus aktif ini pada sejumlah provinsi. Terjadi kenaikan selama 4 minggu berturut-turut yaitu di provinsi Ibukota DKI Jakarta dan Kepulauan Riau.

Lalu kenaikan dalam 3 minggu berturut-turut yaitu Kalimantan Selatan. Serta kenaikan dalam 2 minggu terakhir diantaranya Aceh, Sumatera Utara, Banten, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara serta Papua.

Baca Juga: WHO Tegaskan Varian Delta Masih Dominan Secara Global

INFOGRAFIS: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19
INFOGRAFIS: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19

"Perlu diperhatikan bahwa pada beberapa daerah data kenaikan kasus banyak dikontribusikan oleh pencatatan kasus dari pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia," kata Wiku mengutip situs resmi Satgas COVID-19.

Dalam hal ini, seluruh Pemda diminta mengantisipasi terhadap kemungkinan kenaikan kasus beberapa minggu ke depan. Hal ini merupakan dampak dari periode Natal dan Tahun Baru. Terkait ini, Pemerintah pusat melalui berbagai kementerian dan lembaga juga terus mengupayakan seluruh tahapan pelaksanaan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri dilaksanakan dengan baik.

Tujuannya mencegah penularan lokal dari orang positif apalagi yang terinfeksi varian Omicron. "Tentunya hal ini hanya dapat berhasil dengan peran serta masyarakat yang patuh menjalankan aturan karantina yang sudah ditetapkan," lanjutnya.

Yang juga penting, setiap daerah harus berupaya mencegah agar importasi kasus ini tidak lolos ke masyarakat. Serta melakukan langkah pengendalian apabila terjadi indikasi transmisi komunitas sedini mungkin.

"Kedisiplinan protokol kesehatan di tempat umum dan bagi pelaku perjalanan juga perlu untuk selalu diawasi dan ditegakkan untuk mencegah semakin meluasnya penularan," pungkas Wiku.

Baca Juga: Pasien Terpapar Omicron di Surabaya Masih Isolasi, Gejalanya Ringan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI