Suara.com - Perlindungan COVID-19 melalui vaksinasi untuk anak-anak berusia di bawah lima tahun (balita) tengah diteliti oleh perusahaan pembuat vaksin COVID-19 Pfizer.
Bekerja sama dengan BioNTech asal Jerman, uji klinik dilakukan untuk mencari efek vaksinasi pada balita, serta dosis yang aman digunakan.
Pfizer Inc menunggu hasil terbaru uji klinis vaksin COVID-19 terhadap anak-anak di bawah usia 5
"Studi ini telah diubah untuk memberikan dosis ketiga untuk semua orang yang berusia di bawah lima tahun setidaknya delapan minggu setelah vaksinasi terakhir mereka," kata peneliti vaksin Pfizer Dr. Alejandra Gurtman pada pertemuan Komite Praktik Imunisasi (ACIP) Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.
Gurtman mengatakan bahwa Pfizer menargetkan data hasil uji klinis pada kelompok usia tersebut paling lambat akhir Maret atau awal April.
Baca Juga: Bikin Gemas, Begini Obrolan Balita dan Ayah Lewat Voice Note saat Ibu Tidur
Pada Desember 2021, Pfizer mengatakan sedang mengubah desain uji cobanya karena anak-anak berusia 2-4 tahun yang diberi dua dosis vaksin 3 mikrogram tidak memiliki respon kekebalan yang sama dengan dosis vaksin yang lebih besar yang dihasilkan pada anak-anak dengan usia lebih tua.
Gurtman juga mengatakan bahwa Pfizer sedang mempelajari efek dosis ketiga vaksinnya pada anak-anak usia 5 hingga 11 tahun, yang pemberiannya berjarak enam bulan setelah pemeberian dosis kedua.
Vaksin Pfizer-BioNTech disahkan penggunaannya di Amerika Serikat untuk orang berusia 5 tahun ke atas.
Pada Rabu (5/1), ACIP mendukung pemberian suntikan vaksin penguat (booster) buatan Pfizer untuk orang-orang berusia 12 hingga 15 tahun. [ANTARA]
Baca Juga: Kasihan tapi Gemas, Balita Sulit BAB, Sang Ayah Beri Semangat, Warganet: "Dejavu Lahiran"