Suara.com - Prediksi akan terjadinya kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron perlu diperhatikan dengan serius. Bukan hanya soal jumlah kasus yang akan terjadi, namun juga beban kerja tenaga kesehatan yang akan ditanggung.
Demi mengurangi beban kerja tenaga kesehatan, epidemiolog Universitas Griffith Australia dr. Dicky Budiman menyarankan agar pemerintah mengubah definisi kontak erat dari pasien Covid-19, terutama yang terkonfirmasi varian omicron.
Jumlah orang yang melakukan kontak erat dalam kasus transmisi lokal varian omicron bisa diperkecil, dengan maksud agar tidak membebani kerja petugas tracing. Karena mengingat, kemungkinan kasus positif akibat varian omicron akan lebih banyak dari delta.
"Merespon omicron ini sangat penting karena potensi kasus infeksi yang sangat banyak, bahkan jauh lebih banyak daripada delta, itu sangat jelas," kata dokter Dicky kepada suara.com, Kamis (6/1/2022).
Baca Juga: Dinkes Bantul Sebut Varian Omicron Belum Ditemukan Sampai Saat Ini
"Untuk mengurangi beban bagi tenaga kesehatan, khususnya tracer, karena (kasus) akan sangat banyak dan akan terlalu banyak orang yang masuk kontak erat, sehingga saya mengusulkan, pertama kita harus redefinisi ulang kontak," imbuhnya.
Usulannya agar definisi kontak erat kasua omicron merupakan orang-orang yang sempat bertemu langsung di dalam ruang tertutup dan minimal dalam waktu 15 menit juga tidak memakai masker.
"Itu baru masuk definisi kasus kontak erat. Kemudian untuk yang seperti itu tidak perlu isolasi terpusat, karena akan banyak sekali, kita akan repot. Kalau tidak bergejala karantina saja di rumah," usulnya.
Namun, pasien varian omicron yang melakukan isoman di rumah juga tetap harus dipantau. Oleh sebab itu, ia juga mengusulkan agar pemerintah membuat aplikasi baru untuk memungkinkan pasien tetap dalam pengawasan medis.
"Harus ada aplikasi karantina rumah karena ini akan banyak sekali. Dengan adanya varian omicron tidak akan efektif (jika isolasi terpusat). Ini yang harus diredefinisi," ujar dokter Dicky.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Omicron, Satgas Tegaskan Aturan Karantina Tak Pandang Bulu
Ia menekankan, berbeda lagi dengan kasus omicron yang datang dari pelancong luar negeri. Menurutnya, para pendatang tetap harus karantina terpusat di tempat yang sudah disediakan pemerintah.
"Karena karantinanya dalam rangka pengamanan ke dalam. Tapi kalau di dalam (kasus transmisi lokal), saya kira (isoman) itu lebih fleksibel untuk omicron," pungkasnya.