Pemerintah Optimis Varian Omicron Bisa Terkendali dengan Baik, Apa Alasannya?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 06 Januari 2022 | 17:26 WIB
Pemerintah Optimis Varian Omicron Bisa Terkendali dengan Baik, Apa Alasannya?
Ilustrasi Covid-19 [Foto: Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meningkatnya jumlah kasus Covid-19 varian Omicron membuat masyarakat khawatir, akankah situasi penanganan pandemi kembali seperti pertengahan tahun 2021 saat varian Delta menyerang?

Menanggapi pertanyaan ini, juru bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengaku optimis Indonesia bisa mengendalikan risiko varian Omicron dengna baik. Buktinya terlihat dari pengendalian saat libur Natal dan Tahun Baru lalu.

"Karena, Indonesia berhasil mempertahankan penurunan kasus ini di tengah melonjaknya kasus dunia dan tantangan varian baru yaitu Omicron," ujarnya mengutip situs resmi Satgas Covid-19.

Rinciannya, pada november 2020 - Januari 2021, kasus positif konsisten mengalami kenaikan signifikan hingga mencapai puncak pertama. Bahkan, penambahan kasus minggu pertama tahun 2021 mencapai 52.694 kasus. Jumlah ini, dikontribusikan oleh 5 provinsi yang menyumbangkan kasus positif tertinggi yaitu DKI Jakarta (13.317), Jawa Barat (7.832), Jawa Tengah (6.726), Jawa Timur 6.375 dan Sulawesi Selatan (63.656).

Baca Juga: Ditanya Deddy Corbuzier Soal Korupsi Bansos, Sri Mulyani: Sangat Sakit Hati

Rumah Susun atau Rusun Nagrak serta Pasar Rumput kosong pasien COVID-19.
Rumah Susun atau Rusun Nagrak serta Pasar Rumput kosong pasien COVID-19. (Dok. Suara.com)

Sementara, berbeda dengan tahun lalu, tren penurunan kasus masih terus terjadi sejak Juli 2021 hingga awal Januari 2022. Bahkan penambahan kasus pada minggu pertama Januari 2022 hanya sebesar 1.409 kasus. "Ini jauh lebih sedikit dibanding awal tahun lalu yang mencapai 52 ribu kasus," lanjutnya.

Pada awal tahun ini juga terjadi pergeseran provinsi penyumbang penambahan kasus terbesar yang tidak lagi didominasi provinsi di wilayah pulau Jawa. Kelimanya, DKI Jakarta (526 kasus), Kepulauan Riau (168 kasus), Jawa Barat (121 kasus), Papua Barat (117 kasus) dan Jawa Timur (108 kasus).

"Keberhasilan kita untuk menghindari lonjakan kasus di akhir tahun ini merupakan pencapaian kolektif dari seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah baik di pusat maupun daerah," lanjutnya.

Karena itulah, perkembangan baik ini menjadi pembuka tahun yang baik pula. Dan sepatutnya ini menjadi penyemangat seluruh lapisan masyarakat untuk terus menegakkan protokol kesehatan dengan lebih disiplin lagi. Kepada pemerintah pusat dan daerah diminta tidak lengah dan terus menekan penularan sekecil mungkin.

Merujuk saran World Health Organization (WHO), bahwa kunci mencegah lonjakan kasus di masa lonjakan kedua di tengah keberadaan varian Delta, salah satunya adalah timing atau waktu yang tepat.

Baca Juga: DKI Jakarta dan Kepulauan Riau Laporkan Kenaikan Kasus Covid-19 Paling Tinggi

"Lonjakan kasus hanya dapat dicegah dengan respons pengendalian kasus sedini mungkin," tegas Wiku.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI