Epidemiolog Ungkap Penyebab Kasus Omicron di Indonesia Sulit Ditemukan Semua

Kamis, 06 Januari 2022 | 15:24 WIB
Epidemiolog Ungkap Penyebab Kasus Omicron di Indonesia Sulit Ditemukan Semua
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona varian omicron jadi ancaman baru munculnya gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia. Namun, kemungkinan tidak semua kasus omicron bisa ditemukan. 

Epidemiolog dr. Dicky Budiman mengatakan, rendahnya testing Covid-19 harian di Indonesia jadi salah satu penyebabnya. 

"Kapasitas testing kita terbatas, melebihi 250.000 sehari pun belum pernah saya kira. Artinya, jangan berharap bahwa kita bisa menemukan kasus (omicron) banyak," kata Dicky, dihubungi suara.com, Kamis (6/1/2022).

Meski infeksi Covid-19 varian omicron menyebabkan gejala lebih ringan dibanding delta, serta angka kematian yang lebih kecil, namun dampaknya kemungkinan baru akan terlihat dalam jangka panjang.

Baca Juga: Citra Pasar Kemiri Pada Saat Pandemi Covid-19 di Depok

"Potensi dampaknya nanti dalam 5 sampai 10 tahun yang akan datang dalam bentuk kelompok long covid."

"Dan bahwa nanti ada pada gilirannya dampak ke faskes (fasilitas kesehatan) tetap ada, walaupun ini tidak secepat delta karena ini masih bergerak dalam imunitas," jelasnya.

Terlebih, makin banyak orang yang sudah divaksinasi sehingga memiliki kekebalan untuk melawan varian omicron.

Ataupun orang yang belum bisa divaksinasi Covid-19 karena alasan kesehatan, setidaknya terlindungi dari masyarakat sekitar yang sudah divaksinasi.

Sehingga, jumlah orang dengan risiko gejala parah infeksi Covid-19 makin sedikit. 

Baca Juga: Pemprov Sulawesi Selatan Target Vaksinasi Covid-19 Tuntas Maret 2022

"Jangan dianggap ini tidak ada lonjakan  karena deteksi dini kita tidak cukup, terlebih masyarakat kita bukan orang yang rutin deteksi dini," tambahnya.

Data Kementerian Kesehatan hingga Rabu (5/1) tercatat ada 254 kasus. Terdiri dari 239 kasus dari luar negeri atau pelaku perjanan internasional dan 15 kasus transmisi lokal yang berada di Jakarta, Medan, Surabaya, dan Bali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI