Epidemiolog Prediksi Gelombang Ketiga Covid-19 Baru Terjadi Akhir Februari, Ini Sebabnya

Kamis, 06 Januari 2022 | 13:32 WIB
Epidemiolog Prediksi Gelombang Ketiga Covid-19 Baru Terjadi Akhir Februari, Ini Sebabnya
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus Covid-19 di Indonesia mulai terjadi peningkatan seiring selesainya musim liburan pergantian tahun.

Data Satgas Covid-19 per 4 Januari 2022, mencatat kasus positif Covid-19!mingguan mencapai 1.409, dari sebelumnya hanya 1.215 kasus.

Meski demikian, pemerintah meyakinkan bahwa kenaikan kasus positif itu bukan pertanda adanya gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia yang mulai terjadi. 

Menurut Epidemiolog Universitas Griffith Australia dr. Dicky Budiman, laju kenaikan kasus tahun ini akan berbeda dengan gelombang pertama dan kedua yang terjadi pada 2021 lalu.

Kondisi itu terjadi karena adanya kemunculan virus corona varian omicron.

"Omicron ini lahir atau terjadi di tengah jumlah orang yang memiliki imunitas terhadap Covid-19 jauh lebih banyak. Sehingga terkesan dampaknya memang banyak tidak bergejala."

"Mungkin di atas 80 persen kasusnya akan seperti itu. Inilah yang membuat kenapa lonjakan ini akan pelan munculnya, perlahan sekali," kata dokter Dicky, dihubungi Suara.com, Kamis (6/1/2022).

Oleh sebab itu, lonjakan kasus positif di Indonesia kemungkinan belum akan terjadi pada bulan ini. Tetapi, dokter Dicky menekankan, bukan berarti gelombang ketiga tidak akan terjadi.

Menurutnya, lonjakan kasus pasca-libur pergantian tahun dan akibat paparan varian omicron akan lebih lambat terlihat.

Baca Juga: Meningkat Lagi, Kasus Aktif Covid-19 di Babel Jadi 13 Orang

"Prediksi saya baru awal Maret lebih terlihat jelas atau akhir Februari,"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI