Sementara itu, WHO pada hari Selasa juga menyatakan bahwa bukti yang muncul mengungkapkan bahwa Omicron mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas, menyebabkan gejala yang lebih ringan daripada varian sebelumnya.
"Kami melihat semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa Omicron menginfeksi bagian atas tubuh. Tidak seperti yang lain, itu dapat menyebabkan pneumonia parah," Manajer Insiden WHO Abdi Mahamud mengatakan kepada wartawan yang berbasis di Jenewa.
Pada saat yang sama, badan kesehatan global memperingatkan bahwa melonjaknya infeksi akibat Omicron di seluruh dunia dapat menyebabkan munculnya varian baru, kata laporan media. Semakin banyak varian yang menyebar, semakin bisa mereplikasi dan mengeluarkan varian baru yang bisa lebih mematikan.
Prancis telah mendeteksi varian baru, bernama IHU. Varian baru, dengan 46 mutasi, telah menginfeksi 12 orang, baik yang divaksinasi maupun yang tidak divaksinasi. Meskipun mungkin menimbulkan risiko lebih besar daripada Omicron, disebut-sebut sangat menular tetapi ringan dalam infeksi dan kurang mematikan daripada varian Delta sebelumnya, kata para peneliti, "terlalu dini untuk berspekulasi tentang fitur virologi, epidemiologi atau klinis dari varian IHU ini berdasarkan (hanya) 12 kasus".