Pengertian serta Perbedaan Sosiopat dengan Psikopat, Manusia Penuh Tipu Muslihat

Rabu, 05 Januari 2022 | 17:53 WIB
Pengertian serta Perbedaan Sosiopat dengan Psikopat, Manusia Penuh Tipu Muslihat
Ilustrasi psikopat / sosiopat (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Psikopat dan sosiopat adalah salah satu istilah dalam ilmu psikologi populer yang sering digunakan untuk mendeskripsikan gangguan mental umum.

Untuk mengetahui apa bedanya, studi dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders pada tahun 2013 menjelaskan bagaimana sosiopat dengan psikopat adalah dua tipe gangguan mental yang berada di bawah naungan Antisocial Personality Disorder (ASPD).

Mengutip dari Hello Sehat, kedua kelompok gangguan mental ini sama-sama memiliki sifat penipu dan manipulatif. Individu dengan psikopat atau sosiopat, pada umumnya berperilaku kasar bahkan kadang condong ke arah kriminal.

Namun, mereka yang mengalami gangguan mental ini juga cenderung beraksi menggunakan tipu muslihat untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Mengutip dari WebMD, seorang dengan kepribadian psikopat tidak memiliki hati nurani. Jika mereka berbohong atau mencuri uang, mereka tidak akan merasakan keraguan dalam moral mereka.

Baca Juga: 6 Fakta Aron Ashab yang Jadi Korban Kekerasan Kakak Selama 15 Tahun

Sementara orang dengan sosiopat biasanya masih memiliki hati nurani, meski mereka cenderung lemah. Ketika melakukan tindakan kejahatan seperti pencurian, mereka akan merasa bersalah dan menyesal. Tapi tidak menutup kemungkinan, mereka akan melakukannya lagi.

Menurut penulis The Midas Complex, Aaron Kipnis PhD, sosiopat dan psikopat tidak memiliki empati, sehingga sangat sulit untuk memahami bagaimana perasaan orang lain.
Bahkan orang psikopat disebut kurang menghargai orang lain, dan mereka akan menggunakan objek untuk mendapatkan keuntungannya sendiri.

Masalah gangguan mental ini sering ditemukan lewat film dan acara TV di mana sosiopat dan psikopat digambarkan sebagai penjahat yang bisa membunuh orang lain.

Tetapi di kehidupan nyata, beberapa orang dengan gangguan kepribadian antisosial bisa melakukan kekerasan, meski sebagiannya tidak melakukannya.

"Buruknya, mereka punya sikap yang dingin," ungkap Aaron Kipnis.

Baca Juga: Dipukuli Kakak Selama 15 Tahun, Intip 11 Potret Aron Ashab Bareng Ibunda

Selain itu, mengutip dari Halodoc, seorang sosiopat umumnya sulit berbaur dengan masyarakat. Mereka sangat acuh dan tidak peduli dengan orang lain, sehingga sering terlihat menarik diri dari lingkungan sekitarnya.

Namun bagi orang yang psikopat, mereka lebih mudah berbaur dan menempatkan dirinya dalam lingkungan sosial.

Tindakan mereka justru tidak kelihatan, selain dianggap sebagai orang yang normal. Bahkan, kecerdasannya dalam memikat dan memanipulasi kerap bikin orang lengah.

Bagaimana, sudah tau perbedaan antara psikopat dengan sosiopat?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI