Suara.com - Fenomena mengadopsi spirit doll atau boneka arwah seperti yang dilakukan sejumlah publik figur berpotensi untuk ditiru oleh masyarakat awam.
Beberapa publik figur yang terang-terangan berbagi cerita tentang boneka berisi arwah manusia itu di antaranya Furi Harun, Soimah hingga Celine Evangelista.
Psikolog klinis Hersa Aranti mengatakan, ada bahaya yang bjsa terjadi apabila tren spirit doll makin meluas dan ditiru masyarakat.
"Berpotensi ditiru. Akan menjadi masalah jika hal ini mengganggu keberfungsian masyarakat sehari-hari. Misalnya, ada orang yang meniru, namun sampai titik di mana ia jadinya tidak bersosialisasi dengan orang lain," ujarnya kepada suara.com, dihubungi Senin (3/1/2021).
Baca Juga: Ustaz Ini Sebut Boneka Spirit Doll Adalah Berhala Modern: Hukumnya Musyrik!
Namun, apakah fenomena spirit doll bisa menjadi emotional support hingga mungkin, suatu saat nanti, ada yang mau menikahi benda tersebut?
Menjawab pertanyaan itu, Hersa mengatakan belum tentu dugaan tersebut bisa terjadi.
"Yang saya tahu tentang penggunaan benda untuk support secara emosional, lebih ke comfort object atau security blanket. Kalau menikahi benda itu berarti udah ada unsur sexualitas, tampaknya berbeda dengan spirit doll," ujarnya.
Intinya, lanjut Hersa, ketika kepemilikan spirit doll justru menganggu aktivitas harian seseorang, berarti telah berdampak buruk terhadap kesehatan psikisnya.
"Kalau sampai mengganggu keberfungsian sehari-hari. Misalnya jadi tidak bekerja, tidak bisa bersosialisasi, tidak bisa membedakan mana nyata mana tidak, disitu bisa berbahaya," pungkasnya.
Baca Juga: Zikri Daulay Ciuman dengan Ayu Aulia, Cassandra Angelie Dibebaskan