Orang yang Punya Tumor Jinak Tipe Ini Berisiko Tinggi Idap Diabetes Tipe 2 dan Hipertensi

Selasa, 04 Januari 2022 | 16:55 WIB
Orang yang Punya Tumor Jinak Tipe Ini Berisiko Tinggi Idap Diabetes Tipe 2 dan Hipertensi
Diabetes tipe 2 (Pixabay/stevepb)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 10% orang dewasa memiliki tumor jinak, atau benjolan, yang dikenal sebagai 'adrenal incidentaloma' di kelenjar adrenal. Ini adalah kelenjar yang terletak di atas ginjal, fungsinya untuk memproduksi hormon.

Benjolan dapat dikaitkan dengan kelebihan produksi hormon, termasuk hormon stres kortisol. Kondisi ini dapat menyebabkan berkembangnya diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi.

Sebelumnya, penelitian kecil menunjukkan bahwa satu dari tiga adrenal incidentaloma memproduksi kortisol berlebih, suatu kondisi yang disebut Mild Autonomous Cortisol Secretion (MACS).

Sekarang, tim peneliti internasional yang dipimpin oleh University of Birmingham Inggris melakukan studi prospektif besar terhadap lebih dari 1.305 pasien yang memiliki adrenal incidentaloma.

Baca Juga: Robby Purba Murka Gegara Sakit Tumor Payudara Dikaitkan Aktivitas Seksual

Peneliti ingin meneliti risiko tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2 serta produksi hormon kortisol dalam tubuh mereka, membandingkan pasien yang menderita dan tidak mengalami MACS.

Ilustrasi ginjal dalam tubuh manusia. [shutterstock]
Ilustrasi ginjal dalam tubuh manusia. [shutterstock]

Temuan riset, yang terbit pada Senin (3/1/2022) kemarin di jurnal Annals of Internal Medicine menunjukkan bahwa MACS jauh lebih umum dari yang dilaporkan pada studi sebelumnya.

Peneliti menemukan hampir setiap pasien yang memiliki tumor jinak adrenal incidentaloma mengalami MACS.

"Dibandingkan dengan peserta yang tidak mengalami MACS, pasien dengan MACS lebih mungkin didiagnosis hipertensi dan harus meminum obat agar tekanan darahnya terkontrol," ujar penulis studi Alessandro Prete.

Selain itu, pasien yang mengidap diabetes tipe 2 juga sekaligus mengalami MACS lebih mungkin harus diobati dengan insulin.

Baca Juga: 4 Hari Setelah Operasi Tumor Payudara, Robby Purba Sudah Kembali Bekerja

"Menunjukkan bahwa obat lain tidak membantu mengelola kadar gula darah mereka," sambung Prete.

Berdasarkan laporan Eurekalert, sebanyak 70% peserta studi adalah wanita dan kebanyakan dari mereka berusia pascamenopause atau di atas 50 tahun.

Prete menyimpulkan bahwa penelitiannya ini menemukan bahwa MACS sangat umum terjadi dan merupakan kondisi risiko seseorang memiliki tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2, terutama pada wanita usia lanjut.

Rekan peneliti lainnya, Wiebke Arlt, mengatakan bahwa mereka pun menetapkan bahwa MACS merupakan faktor risiko penting untuk tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI