Suara.com - Dalam proses pembuahan, tahap implantasi adalah ketika sel telur yang telah dibuahi menanamkan dirinya ke dalam lapisan rahim dan mulai membangun plasenta dan embrio. Jika tahap ini berhasil, perempuan pun akan mengalami kehamilan.
Mengingat pentingnya tahap ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan calon ibu agar proses implantasi sukses. Salah satunya dengan memerhatikan asupan makanan yang baik dan bergizi seimbang.
Hal ini dikatakan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi dari Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), dr. Aida Riyanti, Sp.OG-KFER, M.RepSc.
"Jika semua berjalan sesuai rencana, di dalam tubuh Anda selama 9 bulan ke depan akan tumbuh bayi mungil yang membutuhkan nutrisi yang baik," kata dr. Aida yang berpraktik di RS Pondok Indah IVF Centre dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya itu melalui keterangan tertulisnya, mengutip dari Antara.
Baca Juga: Wanita Ini Tunjukkan Cara Cepat Ambil Pesanan Makanan Ojol, Warganet: Jangan Dibiasakan
Menurut dr. Aida, inilah saatnya bagi calon ibu untuk menjalankan pola makanan sehat yang direkomendasikan untuk wanita hamil. Idealnya, calon ibu sebaiknya makan berbagai macam buah dan sayuran, serta makanan yang kaya kalsium, protein, vitamin B, dan zat besi.
"Asam folat juga dapat dimasukkan ke menu harian. Ada banyak manfaat mengonsumsi asam folat sebelum dan saat hamil. Ibu hamil membutuhkan sekitar 400 mcg per hari untuk mencegah neural tube defect," tutur dr. Aida.
Penelitian menunjukkan bahwa asam folat dapat mengurangi kemungkinan bayi mengalami celah bibir atau langit-langit, juga dikaitkan dengan risiko cacat jantung bawaan yang lebih rendah pada bayi.
Untuk mendapatkan asupan asam folat, calon ibu dapat mengonsumsi bayam, asparagus, brokoli, alpukat, tomat, jeruk, lemon, buah bit, kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kacang polong, dan kacang walnut, daging unggas, hati sapi, daging merah, hati ayam, hidangan laut, dan telur.
Selain asupan makanan, menjaga kesejahteraan emosional dan mental juga penting usai tindakan tranfer embrio atau periode tunggu yang dikenal pula dengan ET atau embryo transfer. Menurut dr. Aida, ini termasuk salah satu periode yang paling mendebarkan bagi pasangan suami istri yang tengah menjalani program bayi tabung.
Baca Juga: 7 Pasangan Sayur dan Lauk yang Cocok untuk Menu Makanan Sehari-hari
Pada periode tunggu, sebenarnya Anda tidak harus selalu istirahat di tempat tidur atau berbaring sepanjang waktu. Anda bisa mempertahankan rutinitas normal untuk mengalihkan pikiran Anda dari waktu dua minggu yang pasti terasa sangat panjang.
Bersikap santai dapat membantu mengatasi emosional yang naik turun yang mungkin kerap dialami. Sangat penting bagi Anda dan suami untuk meluangkan waktu beristirahat, bersantai, dan memulihkan diri.
"Intinya, lakukan segala hal yang membuat Anda dan suami merasa santai selama menunggu hasil, sambil melakukan hal-hal yang membuat rileks dan berpikir positif. Positive thinking juga sangat penting," kata dr. Aida.
Dr. Aida menambahkan, sangat penting untuk mengikuti saran dokter dan tetap mengonsumsi obat apa pun yang direkomendasikan selama masa penantian dua minggu tersebut. Ia juga menyarankan Anda menghindari melewatkan dosis dan tidak memutuskan untuk menghentikan pengobatan sendiri.