Suara.com - Di tengah kekhawatiran varian Omicron di seluruh dunia, Israel justru melaporkan kasus pertama florona yang merupakan penyakit campuran virus corona Covid-19 dan infeksi flu.
Mereka menemukan penyakit campuran virus corona Covid-19 dan infeksi flu, yakni florona pada seorang wanita yang baru saja melahirkan di rumah sakit di kota Petah Tikva, Israel.
Berdasarkan laporan awal dilansir dari Times of India, wanita muda yang terinfeksi florona itu belum suntik vaksin Covid-19. Tetapi, gejalamnya relatif ringan dan bisa segera pulang.
Berbeda dengan virus corona Covid-19 varian Alpha, Beta, Delta, Omicron dan lainnya, florona bukanlah varian mutan dari virus coorna Covid-19.
Baca Juga: Berapa Lama Penyintas Virus Corona Bisa Suntik Vaksin Covid-19?
Florona adalah kasus infeksi saluran pernapasan ganda yang disebabkan oleh virus corrona Covid-19 dan patogen influenza.
Saat virus dari kedua infeksi virus corona dan flu ini menginfeksi secara bersamaan, kondisi inilah yang disebut florona.
Karena flu dan virus corona merupakan penyakit pada sistem pernapasan bagian atas, penyakit kombinasi ini bisa menular melalui partikel aerosol yang terkontaminasi virus dan dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi ketika batuk, berbicara atau bersin.
Saat ada orang yang sehat menghirup udara atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, patogen bisa memasuki sistem pernapasan dan mulai berkembang biak.
Proses ini membutuhkan waktu 2 sampai 10 hari untuk munculnya gejala setelah terinfeksi virus. Anda juga perlu mengingat bahwa risiko penyebaran virus ke orang lain juga lebih besar selama awal-awal infeksi.
Baca Juga: CDC: Masa Inkubasi Virus Corona Omicron Lebih Pendek, Hanya 3 Hari!
Risiko influenza atau flu yang meningkat dan penurunan suhu, kondisi ini meningkatkan kekhawatiran atas infeksi saluran pernapasan ganda.
Para ahli telah mengkhawatiran infeksi ganda ini sejak tahun lalu, tapi belum ada kasus yang dilaporkan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh aturan isolasi, karantina dan protokol kesehatan yang cukup ketat.
Kini, ketatnya aturan karantina dan protokol kesehatan perlu diterapkan di tengah munculnya varian Omicron.