Suara.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkap Turki sebagai negara yang menyumbang kasus varian Omicron terbanyak ke Indonesia.
Kata Sini Nadia, Turki di luar daftar 10 negara yang dibatasi atau dilarang kedatangannya ke Indonesia.
"Kalau kita lihat yang paling banyak itu, pelaku perjalanan luar negeri itu pertama adalah Turki, kemudian kedua Arab Saudi, ketiga United Emirat Arab dan yang terakhir Amerika itu hanya 3 sampai 4 kasus, sisanya itu 1-2 kasus," ujar Nadia dalam acara Bincang Podcast Kemenkes, Senin (3/1/2021).
Nadia juga mengungkap bahwa, per 29 Desember 2021 ada 21 kasus tambahan virus corona varian Omicron. Sehingga total kasus infeksi Covid-19 varian Omicron di Indonesia mencapai 68 kasus.
Baca Juga: Dokter Bahas Makna Menjalankan Prokes, Lebih dari Sekadar Mencegah Penularan Covid-19
Mirisnya, dari 68 kasus itu ditemui adanya satu kasus positif dari transmisi lokal. Sedangkan sisanya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.
Sehingga belajar dari temuan kasus Omicron ini, Nadia menilai varian Omicron sudah menyebar di banyak negara, tidak hanya negara yang dilarang ke Indonesia.
"Berarti ke mana aja kalau ke luar negeri, bisa terjadi dimana-mana," ungkapnya.
Selain itu, Nadia juga menyoroti sudah ada 3.000 hingga 5.000 WNI yang melakukan perjalanan ke luar negeri sejak awal Desember 2021. Sehingga potensi pulang membawa varian Omicron sangatlah mungkin terjadi.
"Kita berharap nih, sama saudara-saudara kita itu, sedang liburan atau memang dia ada kebutuhan lain, tetap prokesnya di sana. Dan kalau pulang karantina sesuai dengan prosedur," tutup Nadia.
Baca Juga: PTM 100 Persen di Jakarta, Riza Sebut Belum Ada Kasus Omicron Selama Sekolah Tatap Muka