Suara.com - Beberapa orang mungkin memiliki resolusi untuk menurunkan berat badan di tahun 2022 ini. Sebelum melakukannya, umumnya Anda harus tahu terlebih dahulu jenis diet apa yang cocok.
Namun sayangnya, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar resolusi penurunan berat badan ini tidak berhasil. Banyak orang yang tidak melanjutkan sehingga meningkatkan berat badan lagi.
"Masalah dengan resolusi diet tahun baru adalah kebanyakan orang mencoba membuat perubahan besar dan menyeluruh sekaligus," jelas pakar psikologi makan Elise Museles.
Menurutnya, dilansir Yahoo, taktik itu dapat membuat stres dan membuat orang berhenti melakukannya. Sebab, setiap makan sesuatu, orang-orang pasti akan khawatir.
Baca Juga: Zodiak Kesehatan 1 Januari 2022: Tahun Baru, Cancer Harus Jalani Diet dengan Cara Positif
Merasa gelisah atau khawatir saat Anda makan mengubah fisiologis tubuh. Rasa bersalah atau malu dapat memberi sinyal pada tubuh untuk memproduksi hormon stres, yang berdampak buruk pada pencernaan.
"Ketika kta makan dan berpikir, 'Saya tidak boleh makan ini', ... itu menciptakan respons stres dalam sistem," imbuhnya.
Artinya, lanjut Museles, kadar kortisol di dalam tubuh meningkat dan metabolisme tidak bekerja secara efesien. Sebaliknya, tubuh tidak mengasimilasi semua nutrisi.
"Tubuh Anda berperang atau melarikan diri. Ya, Anda memang makan, tetaoi tidak memberi makan diri sendiri," sambungnya.
Jadi, Museles menyarankan untuk mencari tahu 'kisah' makan Anda, mengetahui akar dari pola makan Anda dan memutuskan untuk mengubah diet menjadi seperti apa.
Baca Juga: Sebelum Menurunkan Berat Badan, Ketahui Dulu BMR agar Tidak Salah Pilih Diet!
"Seperti yoga, prosesnya tidak pernah sempurna, tetapi berlatih terus dapat membuat Anda terus berkembang," lanjutnya.
Museles merekomendasikan beberapa tahapan untuk mengubah pola hidup dan berat badan:
- Lakukan perubahan kecil setiap bulan
- Atasi stres sebelum makan
- Hindari multitasking saat makan
- Memasak makanan sendiri dengan asupan yang lebih sehat