Ini Pentingnya Sirkulasi Udara Yang Baik Untuk Cegah Penularan Covid-19

Senin, 03 Januari 2022 | 14:10 WIB
Ini Pentingnya Sirkulasi Udara Yang Baik Untuk Cegah Penularan Covid-19
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sirkulasi udara yang baik menjadi salah satu cara mencegah penularan Covid-19. Meski saat in tren kasus positif virus corona di Indonesia telah lebih melandai, namun hal tersebut tetap penting dilakukan. 

"Fakta tentang ventilasi tidak berubah, yang sehat itu kalau sirkulasi udara ada pergantian udara di dalam satu ruangan," kata Dokter spesialis patologi klinik Dr. dr. Andaru Dahesihdewi, M.Kes, Sp.PK(K)., dalam diskusi Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Senin (3/1/2022).

Dokter Andaru mengingatkan, virus corona SARS Cov-2, penyebab Covid-19 memang sangat mudah menular. Bahkan lebih cepat dari berbagai infeksi yang disebabkan oleh virus lain.

Penularan utama Covid-19 bisa terjadi melalui percikan atau droplet yang keluar ketika bicara maupun batuk dan bersin. Menurut dokter Andaru, penularan bisa makin lebih berisiko terjadi di lingkungan sekitar tertutup dan orang-orang tidak memakai masker.

Baca Juga: Suga BTS Dikonfirmasi Sembuh dari Covid-19

Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

"Bayangkan kalau tidak ada sirkulasi udara dari satu ruangan. Kalau misal kita melakukan itu di luar ruangan, di kebun, taman atau aula di mana semua jendelanya terbuka, segera (droplet) terdilusi. Droplet yang kemungkinan kontaminasi udara lingkungan menjadi encer dengan udara sekitar yang sangat banyak, terkena paparan matahari kemudian dihembus angin," paparnya.

Sehingga partikel droplet dalam ruangan relatif rendah konsentrasinya dan kemudian cepat turun menjadi menempel di lingkungan.

"Itu sebabnya, selanjutnya pembersihan lingkungan menjadi juga penting. Setiap kita kontak dengan lingkungan harus cuci tangan, bersihkan lingkungan kita supaya tidak menjadi media penularan," ujar dokter Andaru.

Jika tidak ada pertukaran udara, maka partikel virus akan terakumulasi di dalam ruangan. Lalu semakin lama akan bertambah banyak jumlah partikel dalam ruangan.

Apabila ruangan digunakan oleh banyak orang dan tidak melakukan protokol kesehatan, maka konsentrasi virus di dalam ruangan terus bertambah tinggi. Akibatnya risiko penularan Covid-19 juga bertambah.

Baca Juga: Sudah Disuntik Booster, Menhan AS Terpapar Covid-19, Begini Kondisinya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI