Suara.com - Penyanyi senior Nindy Ellesse meninggal dunia kemarin, Minggu (2/1/2021). Sebelum meninggal dunia, Nindy Ellesse sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Melalui unggahannya di Instagram, Nindy Ellesse mengatakan bahwa paru-parunya penuh dengan cairan. Karena itu, ia harus menjalani pengobatan di rumah sakit untuk mengeluarkan cairan dari paru-parunya.
"Jadi paru-paru aku penuh cairan. Baru diambil dari belakang. Mudah-mudahan tidak ada efek samping," tutur Nindy Ellesse.
Paru-paru yang penuh dengan cairan juga dikenal sebagai edema paru. Kondisi ini terjadi ketika jaringan dan kantung udara di dalam paru-paru berisi cairan, bukan udara.
Baca Juga: Israel Temukan Kasus Gabungan Virus Corona dan Influenza, Seberapa Berbahaya?
Kondisi ini pastinya akan membuat penderita kesulitan bernapas. Karena itu, penderita membutuhkan penanganan medis yang cepat dan tepat agar tidak terjadi kematian.
Dilansir dari Hellosehat, edema paru termasuk kondisi medis yang umumnya terjadi pada orang usia lanjut dan lebih jarang dialami oleh orang yang masih berusia muda.
Edema paru pun terbagi menjadi dua sesuai dengan penyebabnya, yakni kardiogenik dan nonkardiogenik.
1. Kardiogenik
Edeme paru-paru yang disebabkan oleh masalah jantung disebut kardiogenik. Salah satu penyebab utamanya adalah congestive heart failure (CHF) atau gagal jantung kongestif.
Baca Juga: Israel Laporkan Kasus Pertama Flurona: Kombinasi Influenza dan Virus Corona
Gagal jantung ini merupakan ketidakseimbangan fungsi pompa jantung, sehingga jantung tidak bisa mempertahankan sirkulasi darah di dalam tubuhnya.
Edema paru bisa terjadi akibat ketidakseimbangan ini, karena adanya kebocoran di kapiler paru ke bagian interstitium dan alveoli paru-paru.
Beberapa kondisi medis lain yang berhubungan dengan jantung dan bisa menyebabakn edema paru-paru, termasuk:
- Penyakit jantung koroner
- Kardiomiopati
- Gangguan katup jantung
- Tekanan darah tinggi
2. Nonkardiogenik
Edema paru non kardiogenik lebih jarang terjadi dibandingkan kariogenik. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kerusakan dan peradangan pada jaringan paru-paru.
Kerusakan bisa mengakibatkan jaringan paru-paru membengkak dan penumpukkan cairan pada alveolus paru. Kondisi ini bisa menurunkan kadar oksigen yang tersebar di dalam aliran darah.
Adapun beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan edema paru nonkardiogenik termasuk, gagal ginjal, paparan zat beracun, barada di ketinggian, efek samping pengobatan, masalah sistem saraf, infeksi virus, emboli paru dan sindrom gagal napas akut (ARDS).