Suara.com - Ada kabar baik bagi perkembangan pandemi Covid-19 di seluruh dunia. Peneliti menemukan bahwa ada antibodi yang diduga bisa menetralkan semua jenis virus corona, termasuk varian Omicron.
Sementara itu, hingga kini masih ada sejumlah masyarakat yang menggunakan masker kain sebagai cara menghalau virus corona varian omicron. Tapi, penelitian terbaru menyebut bahwa masker kain kurang efektif untuk mencegah varian omicron.
1. Israel Laporkan Kasus Pertama Flurona: Kombinasi Influenza dan Virus Corona

Israel telah mencatat kasus pertama dari campuran dua penyakit langka, influenza dan virus corona, yang dijuluki "flurona". Laporan lokal mengatakan bahwa pasien adalah seorang perempuan hamil muda, yang berada di rumah sakit, meskipun gejalanya ringan.
"Dia didiagnosis flu dan virus corona segera setelah dia tiba," kata Arnon Vizhnitser, direktur departemen ginekologi Rumah Sakit Beilinson di kota Petah Tikva.
2. Ganti Sekarang! Masker Kain Ternyata Tidak Efektif Cegah Paparan Varian Omicron
![Ilustrasi seeorang perempuan pengenakan masker kain. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/07/38526-masker-kain.jpg)
Ilmuwan dunia memperkirakan kalau penggunaan masker kain satu lapis tidak memberikan perlindungan yang optimal terhadap virus corona varian omicron.
Para ahli penyakit menular mencatat, kebanyakan orang lebih memilih paki masker kain karena lebih nyaman dan modis. Tetapi sebenarnya jenis masker tersebut hanya dapat melindungi dari tetesan Covid-19 yang lebih besar, bukan aerosol atau partikel lebih kecil yang juga dapat membawa virus.
Baca Juga: Warga Surabaya Pasien Pertama Kasus Omicron, WNA Palestina Kabur dengan Curi Mobil