PTM 100 Persen Segera Dilakukan, KPAI Minta Pemerintah Percepat Program Vaksinasi Anak

Minggu, 02 Januari 2022 | 17:28 WIB
PTM 100 Persen Segera Dilakukan, KPAI Minta Pemerintah Percepat Program Vaksinasi Anak
Ilustrasi: Seorang anak megikuti vaksinasi dengan sasaran anak usia 6-11 tahun di Kota CImahi, Selasa (21/12/2021). [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah pusat diminta mempercepat program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-17 tahun. Hal itu, menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dilakukan guna mencapai minimal 70 persen tingkat kekebalan kelompok di lingkungan sekolah.

"Kalau hanya guru yang divaksinasi, maka kekebalan komunitas belum terbentuk, karena jumlah guru hanya sekitar 10 persen dari jumlah siswa," kata komisioner KPAI Retno Listyarti dalam rilis KPAI, Minggu (2/1/2022).

Pemerintah pusat juga harus memastikan stok vaksin untuk anak merata di seluruh Indonesia. Survei KPAI pada Agustus lalu menemukan, vaksinasi Covid-19 pada anak masih didominasi di pulau Jawa. Itupun hanya menyasar anak-anak di perkotaan.

Retno menekankan, percepatan vaksinasi terhadap anak penting dilakukan, terutama bila pemerintah memutuskan menggelar Pembelajaran Tatap Muka atau PTM 100 persen.

Baca Juga: Pasien Varian Omicron di Indonesia Bertambah, Kemenkes Minta WNI Tak Egois ke Luar Negeri

Berdasarkan pengawasan KPAI terhadap pelaksanaan vaksinasi anak sekolah ditemukan kalau antusiasme orangtua membawa anaknya disuntik vaksin Covid-19 telah tinggi.

KPAI melakukan pengawasan itu di sentra -sentra vaksin sekolah selama Juli-Agustus 2021. Pengawasan dilakukan di sentra vaksinasi sekolah SMPN 30 dan SMPN 270 Jakarta Utara; SMAN 20 dan SDN Pasar Baru 07 Jakarta Pusat; SMAN 22 Jakarta Timur, SMPN 161 Jakarta Selatan dan SMPN 88 Jakarta Barat.

Sedangkan untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun, KPAI juga melakukan pengawasan langsung ke sentra vaksin sekolah pada Desember 2021. Di antaranya di SD Islam Ibnu Hajar dan SDN Katulampa 02 Kota Bogor; SDN Pekayo Jaya VIII Bekasi Selatan dan SDIT Mentari Indonesia Bekasi Utara.

"Para Kepala Sekolah bahkan menyampaikan perbandingannya ketika ada program vaksinasi atau imunisasi untuk anak-anak usia SD, biasanya hanya separuhnya mendapatkan ijin dari orangtua. Namun ketika vaksinasi Covid-19 persetujuan orangtua mencapai 100 persen," kata Retno.

"Kalaupun tidak menyetujui, umumnya karena masalah kesehatan si anak, misalnya sedang sakit saat akan di vaksin," imbuhnya.

Baca Juga: Dua Anak Meninggal Dunia Setelah Divaksin Covid-19, Ini Hasil Investigasi Komnas KIPI

Antusiasme mendapatkan vaksin Covid-19 juga sejalan dengan data hasil survei KPAI pada Juli 2021. Dari 62.262 responden anak yang mengisi survei singkat KPAI tentang vaksinasi anak usia 12-17 tahun, didapat 88 persen responden bersedia di vaksin, 9 persen masih ragu-ragu, dan hanya 3 persen yang menolak divaksinasi.

Namun, hasil survei juga menemukan bahwa dari 88 persen anak yang mau divaksinasi, baru 36 persen yang mendapatkan suntikan vaksin. Sedangkan sisanya belum pernah, karena belum adanya kegiatan vaksinasi anak di wilayahnya.

Data survei KPAI juga menunjukkan bahwa vaksinasi anak usia 12-17 tahun saat itu didominasi wilayah perkotaan. Sementara wilayah pedesaan banyak yang belum mendapatkan vaksin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI