Karena penelitian ini dilakukan pada orang yang terinfeksi sebelum vaksin ditemukan, para peneliti juga akan memeriksa apakah autoantibodi muncul secara serupa pada orang dengan infeksi terobosan.
"Jika kita dapat lebih memahami respons autoantibodi ini, dan bagaimana infeksi memicu dan mendorong respons variabel ini, maka kita dapat selangkah lebih dekat untuk mengidentifikasi cara mengobati dan bahkan mencegah efek ini berkembang pada orang berisiko," tandas peneliti.