PMI Pusat: Stok Darah Sudah Kembali 100 Persen Aman Penuhi Kebutuhan

Kamis, 30 Desember 2021 | 20:40 WIB
PMI Pusat: Stok Darah Sudah Kembali 100 Persen Aman Penuhi Kebutuhan
Ilustrasi stok darah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI), Sudirman Said memastikan jika saat ini stok darah sudah kembali penuhi 100 persen kebutuhan.

Hal ini sangatlah disyukuri lelaki yang akrab disapa Dirman itu, lantaran beberapa waktu lalu, tepatnya pada Juni-Juli 2021, PMI alami penurunan stok darah 20 hingga 30 persen dari yang seharusnya.

"Donor alhamdulillah sejak 3-4 bulan lalu, masyarakat kembali antusias datang ke pusat donor darah, dan yang dulu yang kita pernah khawatir pada bulan Juli stoknya menurun sampai 20-30 persen, sekarang sudah kembali normal," ujar Dirman dalam konferensi pers, Kamis (30/12/2021).

Dirman juga menyebutkan kondisi di Indonesia idealnya harus tersedia 5,5 juta stok kantong darah atau 2 persen dari total penduduk.

Baca Juga: Satgas: Kasus Covid-19 PMI Seharusnya Tak Masuk Data Kepri tapi Nasional

"Memang kita harusnya kita bisa mengumpulkan 2 persen dari jumlah penduduk kantong darah, kalau penduduk kita 270 juta, maka kita kira-kira butuh 5,5 juta kantong darah," terangnya.

Selain itu, ia juga mengklaim, setidaknya sepanjang 2021 hampir 90 persen kebutuhan stok darah dari perhitungan ideal tersebut sudah berhasil terpenuhi.

"Ini juga berkat dukungan instansi terkait TNI-Polri, ASN, dan komunitas donor saat ini sudah mulai hidup lagi kegiatan donor darah," ungkapnya.

Terakhir ia mengungkap, meski sempat mengalami penurunan stok darah di Juni-Juli 2021, namun kata Dirman PMI masih mampu menghandle masalah tersebut.

"Alhamdulillah pada waktu stok darah menurun kita tidak pernah punya kasus orang tidak bisa dibantu karena donor darahnya kurang. Kita juga punya mekanisme saling support antar wilayah," tutup dia.

Baca Juga: Survei PMI Ungkap Alasan Masyarakat Enggan Dapat Vaksinasi COVID-19, Apa Sebabnya?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI