Suara.com - Sebuah uji coba global menunjukkan bahwa obat HIV dolutegravir dapat mengurangi kemungkinan kegagalan pengobatan di kalangan anak-anak berusia 3 hingga 18 tahun.
Studi yang terbit di The New England Journal of Medicine, Rabu (29/12/2021), ini menemukan obat yang banyak digunakan oleh orang dewasa tersebut efektif mengobati anak-anak sekitar 40% dibanding perawatan standar.
Temuan ini didasarkan pada uji coba terkontrol acak, disebut ODYSSEY, terhadap 700 lebih anak dari 29 pusat klinis di Afrika, Eropa dan Asia.
Hasil studi ini mengonfirmasi panduan baru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang penggunaan dolutegravir untuk anak-anak, Medical Xpress.
Baca Juga: FDA Setujui Penggunaan Obat HIV Suntik, Jadi Alternatif Pil Harian
"Temuan kami memberikan bukti kuat untuk peluncuran global obat dolutegravir untuk anak-anak penderita HIV," utur peneliti dari Unit Uji Klinis MRC di UCL, Diana Gibb.
Menurutnya, perawatan untuk anak-anak sering kali tertinggal dari perawatan orang dewasa karena formulasi dan studi terpisah.
Adanya bukti dari ODYSSEY ini membuat kesenjangan pengobatan berkurang dan peneliti berharap negara-negara lain dapat meningkatkan akses pengobatan untuk anak-anak secara global.
“Sekitar 1,8 juta anak menderita HIV, tetapi mereka hanya memiliki pengobatan yang terbatas, dengan obat-obatan yang rasanya tidak enak, yang perlu diminum dua kali sehari, atau dikemas dalam pil besar yang sulit ditelan," imbuhnya.
Sementara itu, obat dolutegravir ini diberikan dalam bentuk tablet kecil dan dikonsumsi sekali sehari. Pil ini juga dapat dilarutkan ke dalam air, yang berarti mudah bagi anak-anak untuk meminumnya.
Baca Juga: Ilmuwan Menyebut Obat HIV tak Mempan bagi Pasien Covid-19 Rawat Inap