Hits: Pemain Timnas RI Cuma DIkasih Nasi Kotak Hingga Pandemi Terburuk Telah Berakhir

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 29 Desember 2021 | 20:28 WIB
Hits: Pemain Timnas RI Cuma DIkasih Nasi Kotak Hingga Pandemi Terburuk Telah Berakhir
Para pemain Timnas Indonesia merayakan gol ke gawang Singapura pada laga leg kedua semifinal Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Sabtu (25/12/2021) malam WIB, [Roslan RAHMAN / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih Timnas sepakbola Indonesia Shin Tae-yong mengkritik panitia turnamen AFF 2020 yang memberi makan para atlet dengan nasi kotak. Pelatih asal Korea Selatan itu khawatir kalau asupan makanan tersebut tidak cukup bergizi bagi para pemain Timnas Indonesia untuk bertanding.

Sementara itu, Paul Hunter, profesor kedokteran di University of East Anglia mengatakan bahwa sekarang ini pandemi virus corona Covid-19 terburuk sudah berlalu. Karena, varian baru virus corona yang sekarang muncul juga sudah tidak berlipat ganda lagi. Dua kabar tadi merupakan berita terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut berita terpopuler lainnya.

1. Pemain Timnas Indonesia Cuma Diberi Nasi Kotak, Dokter Buka Suara Soal Kecukupan Gizi

Para pemain Timnas Indonesia merayakan gol ke gawang Singapura pada laga leg kedua semifinal Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Sabtu (25/12/2021) malam WIB, [Roslan RAHMAN / AFP]
Para pemain Timnas Indonesia merayakan gol ke gawang Singapura pada laga leg kedua semifinal Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Sabtu (25/12/2021) malam WIB, [Roslan RAHMAN / AFP]

Pelatih Timnas sepakbola Indonesia Shin Tae-yong mengkritik panitia turnamen AFF 2020 yang memberi makan para atlet dengan nasi kotak. Pelatih asal Korea Selatan itu khawatir kalau asupan makanan tersebut tidak cukup bergizi bagi para pemain Timnas Indonesia untuk bertanding.

Baca Juga: Nadeo Argawinata di Mata Mantan Pelatihnya di SSB Macan Putih Kediri

"Saya mencoba menanamkan gaya bertarung pada sepakbola Indonesia. Sayangnya, di turnamen ini kami hanya makan nasi kotak," kata Shin Tae-yong saat diwawancara media Korea Selatan, The JongAng, pada Senin (27/12/2021).

Baca selengkapnya

2. Pandemi Terburuk Telah Berakhir, Profesor Sebut Varian Omicron Tidak Berlipat Ganda

Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)

Kemunculan varian Omicron cukup mengkhawatirkan bisa memicu peningkatan kasus rawat inap di rumah sakit. Karena itu, para ahli berupaya untuk mencegah hal tersebut.

Menurut data dari NHS, hanya 1,4 persen orang yang terinfeksi varian Omicron di Inggris harus menjalani rawat inap di rumah sakit seminggu kemudian.

Baca Juga: Jelang Laga Final Piala AFF, Presenter TV yang Doakan Timnas Kalah Kembali Panen Hujatan

Baca selengkapnya

3. Siti Fadilah Klaim Varian Omicron Tidak Lebih Ganas dari Delta, Ini Penjelasan WHO

Siti Fadilah Supari (youtube/Realita TV)
Siti Fadilah Supari (youtube/Realita TV)

Mantan Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah mengatakan virus corona varian Omicron tidak lebih bahaya dibanding varian Delta.

Hal ini ia ungkap melalui kanal YouTube pribadinya, Siti Fadilah Supari Channel dikutip suara.com, Rabu (29/12/2021).

Baca selengkapnya

4. Waspada, Varian Omicron Bisa Picu Gejala yang Pengaruhi Cara Berpikir

Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)

Mulanya, tiga gejala umum virus corona Covid-19 berupa batuk, demam, kehilangan indera penciuman dan perasa. Namun, varian Omicron menimbulkan gejala yang cukup berbeda.

Menurut penelitian, salah satu gejala varian Omicron termasuk perubahan dalam cara berpikir. Aplikasi ZOE COVID Study telah memantau varian baru virus corona ini sejak terdeteksi di Inggris.

Baca selengkapnya

5. Waspada, 5 Gejala Varian Omicron Ini Muncul Setelah 48 Jam Terinfeksi

Ilustrasi varian Omicron (Pixabay/Coyot)
Ilustrasi varian Omicron (Pixabay/Coyot)

Sejak varian Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan lebih dari sebulan yang lalu, para ahli telah berlajar lebih banyak mengenai varian baru virus corona tersebut.

Selain memperlajari seberapa cepat penyebarannya, mereka juga mempelajari lebih banyak mengenai gejalanya.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI