Apalagi kata dr. Aida, setelah transfer embrio dilakukan, tubuh membutuhkan waktu untuk sel plasenta mulai memproduksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG) agar dapat terdeteksi melalui tes darah, sehingga terdeteksi dalam urine.
Ia juga menjelaskan proses menempel atau tidaknya embrio, akan sangat bergantung pada kualitas embrio dan seberapa reseptif rahim calon ibu.
"Oleh karena itu, tidak ada hal mendasar yang dapat Anda dan suami lakukan yang akan mempengaruhi hasil," tuturnya.