Studi Afrika Selatan: Infeksi Varian Omicron Bentuk Perlindungan Terhadap Varian Delta

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 29 Desember 2021 | 11:15 WIB
Studi Afrika Selatan: Infeksi Varian Omicron Bentuk Perlindungan Terhadap Varian Delta
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. (Getty Images)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang yang pernah terinfeksi COVID-19 varian Omicron tidak perlu mengkhawatirkan dampak buruk infeksi COVID-19 varian Delta, menurut studi terbaru dari Afrika Selatan.

Para peneliti menemukan, mereka yang terinfeksi varian Omicron, terutama mereka yang telah divaksin, memiliki kekebalan yang lebih tinggi terhadap varian Delta.

Analisis dilakukan terhadap 33 orang yang sudah dan belum divaksin dan mereka terinfeksi varian Omicron di Afrika Selatan.

Meski para peneliti menemukan bahwa netralisasi terhadap Omicron meningkat 14 kali lipat selama 14 hari setelah studi dimulai, mereka juga menemukan kenaikan netralisasi terhadap varian Delta sebesar 4,4 kali.

Baca Juga: Pasien Omicron Sempat Datangi SCBD, Epidemiolog: Perkuat Tracing dan Tracking Saja

INFOGRAFIS: Perbedaan Varian Omicron dengan Varian Virus Corona Lain!
INFOGRAFIS: Perbedaan Varian Omicron dengan Varian Virus Corona Lain!

"Peningkatan netralisasi Delta pada individu yang terinfeksi Omicron kemungkinan menurunkan kemampuan Delta untuk menginfeksi kembali individu tersebut," kata para ilmuwan, mengutip ANTARA.

Menurut mereka, implikasi dari temuan itu akan bergantung pada apakah Omicron memang tidak seganas Delta.

"Jika demikian, maka kasus penyakit COVID-19 yang parah akan berkurang dan infeksi dapat menjadi tidak terlalu mengganggu bagi individu dan masyarakat," kata mereka.

Alex Sigal, profesor di Institut Penelitian Kesehatan Afrika di Afsel, mengatakan di Twitter pada Senin bahwa jika Omicron tidak seganas Delta sebagaimana yang terlihat dari pengalaman di Afsel, "hal ini akan membantu menyingkirkan Delta".

Namun patut diingat, penelitian ini adalah temua awal. Perlu ada studi lebih lanjut terutama oleh sesama peneliti lainnya.

Baca Juga: Anggota DPR Minta Pemerintah Perluas Tes PCR Teknologi Terbaru Untuk Deteksi Cepat Omicron

Menurut sebuah penelitian di Afsel sebelumnya, ada pengurangan risiko rawat inap dan penyakit parah pada orang yang terinfeksi Omicron dibandingkan dengan mereka yang terjangkit Delta, meskipun para ilmuwan mengatakan sebagian di antaranya kemungkinan disebabkan oleh kekebalan populasi yang tinggi.

Varian Omicron --pertama kali terdeteksi di Afrika selatan dan Hong Kong pada November-- telah menyebar ke seluruh dunia, mengancam sistem kesehatan dan mengganggu rencana perjalanan pada pekan liburan ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI